Bahlil: Foxconn Realisasikan Investasi di RI Paling Lambat di Kuartal IV 2022

7 Juli 2022 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Foto: REUTERS/Eason Lam
zoom-in-whitePerbesar
Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Foto: REUTERS/Eason Lam
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan Foxconn akan berinvestasi di Indonesia. Rencananya, investasi dari perusahaan asal Taiwan tersebut bakal merealisasikan paling lambat pada triwulan IV 2022.
ADVERTISEMENT
"Kita rencanakan di kuartal ketiga atau paling lambat di kuartal keempat di tahun ini. Kemarin kami sudah rapat teknis sampai malam-malam dengan tim Foxconn," kata Bahlil di Surakarta, Rabu malam (6/7).
Bahlil mengungkapkan keseriusan Foxconn berinvestasi juga bisa dilihat pada pertemuan mereka dengan Presiden Jokowi pada 25 Juni lalu. Ia menjelaskan Foxconn akan berinvestasi di ekosistem industri kendaraan listrik.
Foxconn akan membangun smelter di dekat lokasi tambang dan manufaktur untuk kegiatan hilirisasi di kawasan Batang, Jawa Tengah. Nilai investasi dari Foxconn rencananya sebesar USD 8 miliar dengan penyerapan tenaga kerja yang diperkirakan lebih dari 10.000 orang.
Butuh Waktu 25 Tahun untuk RI Kejar Investasi Foxconn
Bahlil mengungkapkan upaya menggaet Foxconn tidak mudah. Ia mengatakan Indonesia menghabiskan waktu 25 tahun untuk bernegosiasi dengan Foxconn agar mau masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahlil membeberkan sejak awal masuk kabinet memang diminta Presiden Jokowi untuk mengejar Foxconn.
"Saya baru menjabat setahunan, masih Kepala BKPM waktu itu. Saya lalu bentuk tim, untuk memformulasikan apa sebab Foxconn tidak mau masuk Indonesia," ungkap Bahlil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat menjadi pembicara di World Economic Foruum (WEF) 2022 di Davos, Swiss. Foto: BKPM
Bahlil mengungkapkan salah satu alasan sulitnya investasi dari Foxconn masuk karena Indonesia belum bisa memenuhi permintaan yang diajukan. Ia menyebut permintaan Foxconn seperti fasilitas tax holiday di atas 20 tahun, fasilitas tanah dengan lokasi strategis, hingga perizinan yang cepat.
Pada 2014, Foxconn datang lagi meminta hal yang sama. Namun, lagi-lagi, pemerintah Indonesia tidak berani memberi kepastian. Alhasil, kata Bahlil, Foxconn beralih ke Vietnam dan sejumlah negara lain.
Untuk bisa mewujudkan target agar Foxconn bisa masuk ke Indonesia, Bahlil akhirnya menyanggupi permintaan mereka. Meski begitu, ia menegaskan permintaan yang dipenuhi harus tetap sesuai perundang-undangan yang ada.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, tanah dekat airport, kita kasih, insentif insya Allah kita kasih, kawasan industri dekat akses pelabuhan, jalan tol, rel kereta kita kasih. Maka saya pikir tidak ada lagi keberatan bagi dia," tutur Bahlil.
Bahlil mengakui perjalanan negosiasi dengan Foxconn tetap tidak mudah. Apalagi dilakukan di tengah pandemi COVID-19 dan tidak adanya hubungan diplomatik kedua negara. Sehingga ia menyambut baik saat tahu Foxconn akhirnya mau berinvestasi di Indonesia.