Bahlil Hargai Keputusan Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia

23 Mei 2025 13:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Bahlil Hargai Keputusan Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merespons keputusan Shell lepas bisnis SPBU di Indonesia.
kumparanBISNIS
SPBU Shell di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Shell di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons keputusan PT Shell Indonesia melepas bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Shell menjual hak kepemilikan SPBU Shell kepada perusahaan patungan baru (new joint venture) antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. Perusahaan tersebut nantinya melakukan perjanjian lisensi merek, sehingga SPBU Shell masih tetap ada di Indonesia.
Bahlil mengatakan, keputusan tersebut adalah murni aksi korporasi antara perusahaan swasta alias business to business (B2B), sehingga pemerintah hanya bisa menghargai hal tersebut.
"Ya itu kan aksi korporasi. Itu kan biasa, aksi korporasi B2B. Jadi karena mereka bukan BUMN, maka kita harus menghargai hak setiap perusahaan swasta yang melakukan aksi korporasi," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/5).
Selain itu, Bahlil juga menyoroti Shell Indonesia bukan berarti menutup bisnisnya di Tanah Air. Dengan demikian, produk BBM Shell akan tetap beredar di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Dia kan menjualkan, bukan berarti menutup bisnisnya kan. Itu kan perpindahan kepemilikan perusahaan aja. Jadi apanya yang pengaruh, dia kan tetap jalan terus," jelas Bahlil.
Saat ini, Shell memiliki sekitar 200 lokasi SPBU di Indonesia di mana lebih dari 160 di antaranya dimiliki perusahaan dan terminal BBM di Gresik.
Country Business Manager (CBM) Shell Indonesia Susi Hutapea. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sebelumnya, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, mengatakan Shell telah menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia kepada Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
Citadel Pacific merupakan perusahaan yang terdiversifikasi dengan kegiatan operasional di seluruh Asia-Pasifik. Citadel merupakan pemegang lisensi merek Shell di Guam, Saipan, Republik Palau, Makau, dan Hong Kong. Sementara, Sefas Group adalah distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa Shell telah menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia, merek Shell dan produk BBM berkualitas tetap tersedia untuk pelanggan," kata Susi melalui keterangannya, Jumat (23/5).
Susi menjelaskan, pengalihan kepemilikan bisnis ini mencakup jaringan SPBU Shell serta kegiatan pasokan serta distribusi BBM di Indonesia, dan tidak mencakup bisnis pelumas Shell yang berkembang di Indonesia.
Dia menjamin bahwa kegiatan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa hingga penyelesaian proses pengalihan kepemilikan yang diharapkan terjadi pada tahun depan.
Lebih lanjut, Susi menuturkan merek SPBU Shell tetap ada di Indonesia meskipun proses pengalihan kepemilikan selesai. Hal ini dilakukan melalui perjanjian lisensi merek.
"Shell menggunakan model lisensi merek untuk bisnis Mobility & Convenience di lebih dari 50 pasar di seluruh dunia sehingga para pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi," ungkap Susi.
ADVERTISEMENT
Perjanjian lisensi ini, lanjut dia, mengizinkan penerima lisensi hak untuk menggunakan merek Shell sesuai dengan standar Shell di wilayah tersebut. Hal ini memungkinkan penerima lisensi untuk mendapatkan keuntungan dari nilai merek.