Bahlil Lahadalia Buka Agenda G20 di Surakarta, Ajak Kolaborasi Pulihkan Ekonomi

6 Juli 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pelaksanaan pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group Meeting G20 di Surakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pelaksanaan pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group Meeting G20 di Surakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia membuka pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) yang menjadi serangkaian agenda G20 yang digelar di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (6/7).
ADVERTISEMENT
Pertemuan kedua TIIWG G20 rencananya digelar sampai besok, Kamis (7/7). Selain negara anggota G20, ada 11 negara dan 7 organisasi internasional yang diundang. Delegasi seperti dari Amerika Serikat, Rusia, dan mayoritas negara G20 hadir secara fisik.
Bahlil menganggap TIIWG bisa menjadi momentum kolaborasi, khususnya bagi sesama negara anggota G20 untuk mencari solusi permasalahan perekonomian yang terimbas pandemi COVID-19.
“Ini adalah momentum kolaborasi sesama negara-negara anggota G20 untuk berkontribusi secara nyata dalam pemulihan ekonomi global di tengah ketidakpastian dunia yang terimbas dari pandemi COVID-19 yang sudah kita rasakan beberapa tahun belakangan,” kata Bahlil di Surakarta, Rabu (6/7).
“Dan hampir semua negara hari ini punya satu persoalan yang sama bagaimana mengendalikan COVID-19 dan proses pemilihan ekonomi pasca pandemi COVID,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bahlil menegaskan kondisi ekonomi global saat ini tidak menentu ditambah dengan adanya persoalan perang antara Rusia dengan Ukraina. Untuk itu, mengajak semua negara G20 berpikir lebih konstruktif agar bisa bangkit bersama.
“Pandemi COVID serta situasi geopolitik mengakibatkan disrupsi pada rantai pasok global yang mengakibatkan inflasi tinggi dan krisis pangan, serta krisis energi di dunia,” ungkap Bahlil.
Suasana pelaksanaan pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group Meeting G20 di Surakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
“Tekanan inflasi tinggi serta keterbatasannya energi dan pangan dunia menurunkan daya beli masyarakat, serta meningkatkan kerentanan masyarakat khususnya di negara berkembang untuk jatuh ke jurang kemiskinan,” tambahnya.
Dalam pertemuan kedua TIIWG ini akan dibahas 3 (tiga) isu. Pertama, reformasi World Trade Organization) WTO. Kedua, respons perdagangan, investasi, dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global. Ketiga, mendorong investasi berkelanjutan dalam rangka pemulihan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam pertemuan pertama TIIWG sebelumnya, telah dibahas 3 isu lainnya, yaitu peran sistem perdagangan multilateral untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), perdagangan digital dan rantai nilai global yang berkelanjutan (Sustainable Global Value Chains/GVCs), dan industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui industri 4.0.