Bahlil: Target Transisi Listrik EBT RI Capai 60 Persen di 2035

25 September 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat peresmian smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Senin (23/9). Foto: Dok. YouTube Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat peresmian smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Senin (23/9). Foto: Dok. YouTube Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan transisi listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) bisa mencapai 60 persen dalam 10 tahun. Target tersebut terhitung dari tahun 2025 sampai 2035.
ADVERTISEMENT
"Minimum saya katakan 60 persen [konversi transisi energi] itu harus energi baru terbarukan," kata Bahlil dalam acara Kumparan Green Intiative Conference 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (25/9).
Bahlil menyebutkan sejumlah tantangan untuk mencapai target ambisius transisi energi pada tahun 2035 itu. Salah satu yang paling ia sorot mengenai kesiapan jaringan untuk mendistribusikan sumber energi terbarukan tersebut.
"Pertama adalah transisi. Jadi, panas bumi geothermal ya, kemudian angin, air, itu ada betul sumbernya, tetapi jaringannya belum ada. Jadi kalau kita paksa PLN atau swasta membangun power plantnya, ini mau jual kemana?," kata Bahlil.
Karena itu, Bahlil minta PLN untuk segera mengidentifikasi sumber energi terbarukan. Selanjutnya pemerintah akan mengintervensi dengan kebijakan untuk mempersiapkan membangun jaringan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, masalah kita, bahkan masalah dunia, yaitu jaringan. Jadi paralel dan investasinya enggak sedikit loh, ratusan miliar rupiah untuk menghubungkan sumber-sumber daripada energi baru terbarukan kita," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar atau lebih dari 40 persen dari total cadangan energi terbarukan di Asia Tenggara.