Bahlil Usul Anggaran Kementerian Investasi Capai Rp 711 Miliar di 2022

8 Juni 2021 16:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi mengusulkan pagu indikatif untuk tahun depan sekitar Rp 711 miliar. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, usulan anggaran tahun depan ini lebih kecil dibanding tahun ini Rp 930 miliar.
ADVERTISEMENT
“Kami di Kementerian Investasi mendapatkan platform sementara sebesar Rp 711.513.546.000,” katanya saat Rapat Dengar Pendapat virtual bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (8/6)
Pria kelahiran Maluku Tengah ini melanjutkan, dengan usulan anggaran tersebut akan meningkatkan indeks kemudahan berbisnis atau yang biasa disebut Ease of Doing Business atau EODB. Indonesia tercatat berada di posisi kelima terendah di ASEAN dalam indeks kemudahan berbisnis EODB 2020.
“Kemudian pada tahun 2022 kita dikasih target ini naiknya hampir 30 persen. Kalau dalam RPJMN itu Rp 968,4 triliun. Tetapi arahan bapak presiden kepada kami itu harus mencapai Rp 1.100 triliun sampai Rp 1.200 triliun untuk bisa pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen,” kata Bahlil dalam paparan.
ADVERTISEMENT
Menurut Bahlil, investasi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian, ia mengakui jika porsi investasi relatif lebih kecil dibanding konsumsi dalam pertumbuhan ekonomi.
Dorongan investasi ini diharapkan mampu menjadi salah satu opsi di tengah penurunan daya beli masyarakat karena pandemi COVID-19.
“Namun karena grafik konsumsinya sudah agak stuck bahkan cenderung menurun akibat daya beli maka yang dipompa adalah investasi. Jadi investasi kita harus dongkrak. Jadi naiknya kurang lebih sekitar 22 sampai 33 persen,” katanya.