Bandara Baru Yogyakarta Jadi Beban Utang Angkasa Pura I

5 Desember 2021 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Angkasa Pura I
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Angkasa Pura I
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandara Baru Yogyakarta (YIA) kini menjadi salah satu bandara baru yang menjadi beban utang PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I. Padahal, Bandara tersebut baru diresmikan Presiden Jokowi pada 28 Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan utang Angkasa Pura I saat ini nilainya mencapai Rp 35 triliun. Kondisi itu membuat keuangan perusahaan sangat berat.
"AP I ini memang kondisinya berat, dengan utang Rp 35 triliun dan rate loss (kerugian rata-rata) per bulan Rp 200 miliar. Kalau tidak di restrukturisasi, setelah pandemi utangnya bisa mencapai Rp 38 triliun," kata Tiko dalam rapat dengan DPR, seperti dikutip dari akun Facebook Komisi VI DPR, MInggu (5/12).
Menurut Tiko, beban berat yang ditanggung Angkasa Pura I disebabkan banyak bandara baru yang sepi penumpang lantaran pandemi COVID-19. Hal itu membuat biaya operasional membengkak tapi tidak diikuti oleh pemasukan yang seimbang.
Salah satunya adalah Bandara Baru Yogyakarta (YIA) yang menelan biaya pembangunan Rp 11,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengungkapkan traffic penumpang Bandara Baru Yogyakarta (YIA) sepanjang Januari-November 2021 (11 bulan) tercatat hanya 1,2 juta penumpang.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meluncurkan kereta Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Jumat (27/8). Foto: Humas Pemda DIY
"Angka itu lebih tinggi 24 persen dibanding traffic penumpang pada 2020 yang sebesar 996.681 pergerakan penumpang," kata Faik Fahmi pada kumparan, Sabtu (4/12).
Pada November lalu, lanjut Faik, jumlah traffic penumpang mencapai 167.430 penumpang. Jumlah tersebut tumbuh 26 persen dibanding Oktober 2021 yang hanya sebesar 132.913 penumpang.
Untuk ukuran bandara baru dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun, traffic penumpang yang tercatat hingga November tersebut memang masih sangat jauh dari kapasitas.
Bandara Baru Yogyakarta (YIA) di bawah AP I tersebut memiliki total luas area bandara mencapai 587 hektar dengan luas terminal sebesar 219 ribu meter persegi. Hal ini menjadikan YIA menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT