Bandara Kualanamu Berpotensi Jadi Pusat Distribusi Rantai Pasok Global

7 Desember 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Kualanamu, Medan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Kualanamu, Medan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bandara Kualanamu, Medan, dinilai memiliki potensi menjadi pusat distribusi rantai pasok global. Bahkan disebut bisa menyaingi Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Kualanamu ini kapasitasnya besar dan bisa kita scale up menjadi bandara yang berkelas dunia," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12).
Adapun saat ini PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menjalin kerja sama dengan GMR Airports Consortium. Kerja sama ini akan membentuk perusahaan patungan bernama Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Angkasa Pura II.
Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Kualanamu di bawah kemitraan strategis 25 tahun dengan skema BOT (build-operate-transfer), di mana pada akhir kerja sama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada Angkasa Pura II.
Pengamat Penerbangan Nasional Suharto Abdul Majid mengatakan, kerja sama ini akan mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia. Sebab, selama ini hub di kawasan Asia Selatan menuju Asia Utara hanya tergantung pada Changi Airport di Singapura dan KLIA di Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi hub yang strategis dan bisa menghubungkan penerbangan internasional. Melalui kerja sama dengan partner yang memiliki reputasi dan pengalaman pengelolaan bandara secara internasional serta jaringan bandara yang dikelola oleh GMR dan ADP, maka bandara Kualanamu bisa dilirik maskapai lain, artinya bisa menjadi hub strategis dan menyaingi Changi," kata dia.
Menurut Suharto, perusahaan patungan tersebut akan meningkatkan daya saing Bandara Kualanamu. Sebab dengan kemitraan strategis, Bandara Kualanamu akan mendapatkan best practice knowledge dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan, juga fasilitas yang lebih baik, pilihan rute yang banyak dan pengelolaan yang lebih baik.
Perusahaan baru itu berencana memperluas Bandara Kualanamu dan meningkatkan lalu lintas tahunan dari 10 juta penumpang menjadi 54 juta. Angka ini setara dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
ADVERTISEMENT
"Kalau sudah menjadi bandara yang kuat di pasar domestik saya optimistis daya saing secara global akan ikut dengan sendirinya," ujarnya.
Suharto menambahkan, kemitraan ini juga akan menyasar penumpang yang bepergian antara Asia Selatan, Asia Utara, dan Australia. Selama ini, lalu lintas udara di kawasan tersebut masih sangat tergantung pada Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur, sehingga kemitraan ini akan mendorong Bandara Kualanamu menjadi basis untuk mengurangi dominasi kedua bandara tersebut.
“Saya optimis dengan kerja sama ini maka dalam 5 tahun bandara Kualanamu akan bisa menyaingi bandara Changi,” ujarnya.