Bangun TOD Di Bekasi, Adhi Karya Terganjal Pembebasan Lahan

13 April 2018 21:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adhi Karya (Foto: Dok. adhi.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Adhi Karya (Foto: Dok. adhi.co.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Adhi Karya (Persero) Tbk berencana membangun Transit Oriented Development (TOD) di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Pembangunan TOD ini untuk mendukung pengoperasian kereta ringan/Light Rail Transit (LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi. Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan saat ini pihaknya masih berfokus untuk melakukan pembebasan lahan.
ADVERTISEMENT
“Masih proses dengan warga. Biasa kalau pembangunan itu kan kendalanya pembebasan lahan,” ungkap Budi di kantor Pusat Adhi Karya, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (13/4).
Budi Harto mengatakan ada beberapa warga yang keberatan untuk melepaskan lahan mereka. Ada pula yang terkendala dengan masalah harga meskipun Budi masih enggan merinci lebih jauh. Total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan TOD ini adalah seluas 10 hektare.
Dirut Adhi Karya, Budi Harto (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Adhi Karya, Budi Harto (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Menurut Budi Harto, sejauh ini pihaknya telah mengantongi 5 hektare. Meskipun pada wilayah itu juga masih terdapat pemukiman. Sedangkan 5 hektare sisanya merupakan milik warga. Untuk penyelesaiannya, Budi menargetkan pembebasan lahan ini bisa rampung pada bulan Mei hingga Juni 2018. Sebab awal tahun depan kereta LRT Jabodebek dijadwalkan telah tiba. Untuk pembebasan lahan ini, Budi mengatakan pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kalau dana saya enggak tahu persis tapi sekitar di atas Rp 1 triliun,” tutupnya.
Hingga saat ini pembangunan proyek LRT Jabodebek ruas Cibubur-Cawang telah mencapai 58,4%, ruas Cawang-Dukuh Atas mencapai 19,9%, sedangkan ruas Bekasi Timur-Cawang mencapai 32%. Secara keseluruhan proyek ini sudah mencapai progress 36,3%, lebih cepat 3,4% dari rencana pengerjaan sebesar 32,9%. Ditargetkan proyek ini bisa rampung dan beroperasi di April 2019 mendatang.