Banjir hingga BPJS Kesehatan Diprediksi Kerek Inflasi Januari 2020

3 Februari 2020 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil melintasi banjir di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (2/2/2020).  Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Mobil melintasi banjir di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Konsumen selama Januari 2020 diperkirakan menunjukkan kenaikan harga yang memicu inflasi. Laju inflasi selama bulan lalu diproyeksi sedikit lebih tinggi dari Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Perser) Tbk, Andry Asmoro memprediksi, inflasi selama Januari 2020 sebesar 0,39 persen secara bulanan (mtm) dan 2,64 secara tahunan (yoy). Salah satunya karena adanya perhitungan tahun dasar baru uang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Januari 2020 perkiraan kami 0,39 persen (mtm). Ini juga dengan pertimbangan adanya perhitungan tahun dasar yang baru, dari 2012 menjadi 2018. Tapi kami prediksi inflasi tetap rendah dan stabil," kata Andry kepada kumparan, Senin (3/2).
Harga komoditas dinilai masih menjadi penyebab utama terjadinya inflasi selama bulan lalu. Cabai merah dan cabai rawit merupakan komoditas yang mengalami kenaikan harga akibat musim hujan.
Namun menurut Andry, masih terdapat sejumlah komoditas yang justru mengalami penurunan harga atau deflasi, yaitu tarif transportasi udara dan bahan bakar minyak (BBM).
ADVERTISEMENT
Selama tahun ini, Andry memproyeksikan laju inflasi sebesar 3,25 persen (yoy). Angka ini masih masuk dalam target inflasi Bank Indonesia sebesar 2-4 persen (yoy).
Sementara itu, Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede memprediksi, inflasi selama bulan lalu sebesar 0,42 persen (mtm) dan 2,66 persen (yoy). Curah hujan yang tinggi di beberapa daerah turut mempengaruhi harga sejumlah komponen inflasi.
“Inflasi Januari 2020 sebesar 0,42 persen (mtm) dan 2,66 persen (yoy),” jelasnya.
Dia melanjutkan, beberapa komoditas pangan yang mengalami inflasi di antaranya yaitu beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit.
Selain pangan, meningkatnya cukai rokok dan iuran BPJS Kesehatan juga diproyeksi menjadi penyebab terjadinya inflasi.
Soal Rencana Kenaikan Iuran BPJS Foto: Nunki/ kumparan.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual juga menilai, akan terjadi inflasi selama bulan lalu. Adanya bencana banjir dan cuaca yang tak menentu menjadi penyebab terjadinya inflasi.
ADVERTISEMENT
“Kami memprediksi inflasi pada Januari 2020 berkisar di angka 0,47 persen. Adanya banjir dan cuaca buruk akan berdampak pada harga bahan pokok di pasar,” kata David.
Menurut dia, beberapa bahan pokok yang menyumbang inflasi yakni cabai merah dan bawang merah. Komoditas beras dinilai masih stabil selama bulan lalu.
Meski demikian, David mengingatkan pemerintah untuk menstabilkan gejolak harga pangan. Salah satunya cara memperbaiki jalur distribusi saat terjadi bencana.
Secara keseluruhan, David menilai inflasi selama tahun ini akan cenderung stabil. Hal ini sejalan dengan penguatan rupiah terhadap dolar AS yang berpengaruh positif terhadap inflasi.
“Penguatan rupiah terhadap dolar AS berpengaruh positif pada inflasi,” tambahnya.
Selama Desember 2019, laju inflasi mencapai 0,34 persen (mtm) dan 2,72 persen (yoy). Adapun penyebab inflasi Desember 2019 yaitu terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada bahan makanan dan transportasi.
ADVERTISEMENT