Bank BTPN Salurkan Kredit Sebesar Rp 1,84 T Sepanjang 2022, Turun 13 Persen

28 Februari 2023 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo bank BTPN Foto: Logo bank BTPN
zoom-in-whitePerbesar
Logo bank BTPN Foto: Logo bank BTPN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatat pertumbuhan kredit sebesar 4 persen menjadi Rp 1,84 triliun sepanjang 2022. Angka ini turun 13 persen menjadi Rp 1,84 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan BTPN, Hanna Tantani, mengungkapkan total kredit yang berhasil disalurkan Bank BTPN mengalami peningkatan sebesar 8 persen menjadi Rp 146,12 triliun per akhir Desember 2022 dari Rp 135,60 triliun di periode yang sama.
Hanna juga mengatakan Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Hal ini tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,43 persen akhir 2022. Jumlah rasio gross NPL ini lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan sebesar 2,44 persen pada periode yang sama.
"Bank BTPN mengoptimalkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) melalui penyesuaian kebutuhan pendanaan kredit dan juga kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 5 persen menjadi Rp114,87 triliun pada akhir 2022," kata Hanna berdasarkan keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (28/2).
ADVERTISEMENT
Hanna menjelaskan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) disumbang oleh saldo CASA yang meningkat sebesar 6 persen menjadi Rp 40,16 triliun dan time deposit yang naik 4 persen menjadi Rp 74,70 triliun pada akhir 2022. Sedangkan, rasio CASA mengalami sedikit kenaikan dari 34 persen menjadi 35 persen.
Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh 52 persen menjadi Rp 23,7 triliun, dan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) tercatat di level Rp 1 triliun, tiga kali dari posisi setahun sebelumnya.
Bank BTPN, tutur Hanna, berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 229,3 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 133,7 persen pada posisi 31 Desember 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,3 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, PT Bank BTPN telah membukukan laba bersih setelah pajak konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2022 mencapai Rp 3,10 triliun. Untung ini naik sebesar 16 persen secara year-on-year (yoy) dari Rp 2,67 triliun di tahun sebelumnya.
Direktur Utama Henoch Munandar mengatakan kenaikan laba ini didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4 persen menjadi Rp 13, 69 triliun dan biaya kredit turun 13 persen menjadi Rp 1,84 triliun.
“Masih dalam suasana perayaan ulang tahun yang ke-65, Bank BTPN melaporkan pertumbuhan laba bersih yang memuaskan tahun 2022 di tengah ancaman resesi global dan masa transisi dari pandemi menuju endemi,” ujar Direktur Utama Henoch Munandar.
ADVERTISEMENT
Munandar mengatakan pertumbuhan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5 persen menjadi Rp 11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3 persen menjadi Rp 2,01 triliun dari tahun lalu.
Kenaikan ini juga sejalan dengan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10 persen dan 13 persen. Meski begitu, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17 persen menjadi Rp4,22 triliun di tahun 2022, terutama dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.