news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bank Dunia dan IMF Ingatkan Jokowi soal Ancaman Resesi

13 November 2019 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT para pemimpin ASEAN dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019) Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT para pemimpin ASEAN dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019) Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti soal perlambatan ekonomi dunia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).
"Pertumbuhan ekonomi dunia melambat yang berdampak ke semua negara, artinya ada tantangan eksternal yang kita hadapi," kata Jokowi.
Soal perlambatan ekonomi tersebut, Jokowi mengungkapkan, pernah disampaikan Bank Dunia (World Bank) dan International Monetary Fund (IMF).
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. Foto: Nicholas Kamm / AFP
Jokowi menceritakan, dalam pertemuannya dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass, Indonesia diingatkan untuk berhati-hati dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia.
"Presiden World Bank menyampaikan, hati-hati Presiden Jokowi, dunia posisinya seperti ini, dunia menuju sebuah resesi. Terakhir ketemu Managing Director IMF Kristalina, menyampaikan sama persis, hati-hati karena dunia baru menuju ke resesi," ungkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan, dunia saat ini tengah dihadapi berbagai macam gejolak ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pun terus menyusut.
"Negara yang dulu tumbuh 7 persen jadi minus, dulu 9 persen jadi 4 persen, dari 6 persen jadi 0,5 persen," ucapnya.
Dengan kondisi tersebut, kata Jokowi, Indonesia patut bersyukur masih bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
"Kita patut mensyukuri pertumbuhan masih di atas 5 persen," kata Jokowi.