Bank Dunia Ingatkan Jokowi Tak Bergantung Impor China dan Virus Corona
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Pelaksana Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, mengatakan pemerintah Indonesia harus mengurangi ketergantungan impor untuk memenuhi bahan baku industri dalam negeri.
"Akhirnya kita harapkan investasi yang akan mendorong. Mengurangi ketergantungan impor untuk berbagai keperluan industri, yang kebanyakan kita impor dari Tiongkok," kata Mari Elka di Istana Bogor, Selasa (11/2).
Menurut Mari Elka, sebetulnya mengurangi ketergantungan impor pernah dilakukan Indonesia. Dia mencontohkan ketika marak fenomena SARS maupun ketika Tsunami Jepang Tahun 2011.
"Itu kan sama terjadi terputusnya supply chain (rantai pasok), sehingga akhirnya kita menjadi peka kalau kita hanya mengandalkan satu sumber, akhirnya terjadi penyebaran dari sourcing dan itu yang mungkin kita juga bisa mendapat manfaatnya," ujarnya.
Mari Elka mengatakan, dalam analisa makro ekonomi, jika pertumbuhan ekonomi China turun 1 Persen, maka Indonesia akan terkena imbasnya 0,3 Persen.
ADVERTISEMENT
"Jadi tentu perlu kita antisipasi," ujarnya.
Meski begitu, Mari Elka mengatakan Indonesia masih beruntung, sebab memiliki pasar dalam negeri yang sangat besar. Dengan kondisi ini, dia menyarankan agar strategi menjaga daya beli masyarakat harus tetap dijaga.
Strategi tersebut pernah ditempuh Indonesia saat menghadapi krisis keuangan global pada 2008. Saat itu, pemerintah berusaha menjaga daya beli dan akhirnya dampak krisis tak sampai ke Indoensia.
"Jadi, kebijakan-kebijakan yang bisa kita lakukan supaya daya beli dan konsumsi di dalam negeri itu terus tumbuh, dalam keadaan ekspor akan melemah investasi akan melemah," katanya.