Bank Dunia Kucurkan Utang Rp 5,2 T untuk Tingkatkan SDM RI

5 Juli 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tidak hanya berat badan, ukuran tulang sang anak juga menjadi indikator gejala stunting. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tidak hanya berat badan, ukuran tulang sang anak juga menjadi indikator gejala stunting. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia telah menyetujui pinjaman USD 350 juta atau Rp 5,2 triliun (asumsi rupiah Rp 14,993/ dolar AS) pada 29 Juni 2022. Pinjaman ini diperuntukkan agar meningkatkan pembangunan modal manusia atau human capital di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan mendukung upaya Pemerintah Indonesia melindungi masyarakat ketika kehilangan pendapatan, meningkatkan akses ke layanan kesehatan, mencegah perilaku tidak sehat, dan meningkatkan efektivitas belanja Pemerintah.
Sebelumnya, sejak tahun 2010, Indonesia telah mencapai kemajuan pesat dalam mengurangi stunting, memperluas perlindungan sosial, menuju cakupan kesehatan universal, dan meningkatkan angka partisipasi siswa.
Berdasarkan data dari dari Indeks Human Capital (HCI) pada tahun 2010 hingga 2020 kontribusi kesehatan dan pendidikan terhadap produktivitas pekerja Indonesia di masa mendatang terlihat semakin membaik dari 0,50 menjadi 0,54.
Terlepas dari kemajuan ini, skor HCI Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara-negara Asia Timur dan Pasifik, karena belum kuatnya sistem pendidikan dan perlindungan sosial, serta tingkat stunting yang relatif tinggi, meskipun sudah ada kemajuan.
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan sambutan sebelum meresmikan Rumah Resiliensi Indonesia dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (23/5/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Menurut Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) saat ini Indonesia tengah menghadapi globalisasi sehingga pilihan satu-satunya adalah dengan meningkatkan human capital competitiveness.
“Bangsa yang akan survive, menang dan sukses dalam era seperti ini adalah bangsa yang berpengetahuan dan berketerampilan, memiliki knowledge and skills serta yang berkarakter kuat" ujar Muhadjir dalam keterangan resmi, Selasa (5/7).
Indonesia Human Capital Development policy loan ditargetkan untuk mengatasi beberapa tantangan yang paling mendesak melalui dukungan pada reformasi kebijakan kunci yang meningkatkan modal manusia sepanjang siklus hidup semua orang. Kemudian, Kemenko PMK aan menjadi lembaga pelaksana pembiayaan Bank Dunia tersebut.
Seorang bidan memeriksa berat badan anak-anak di Desa Bokong, berat badan menjadi salah satu tolak ukur seorang anak mengalami gizi buruk. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pembiayaan Bank Dunia ini akan mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia meningkatkan gizi ibu hamil dan mengurangi stunting pada anak, mereformasi pelaksanaan layanan terkait tuberkulosis, dan menggunakan layanan telemedicine untuk meningkatkan akses kesehatan di pedesaan dan daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dukungan ini akan membantu Pemerintah dalam upaya perpajakan untuk mencegah perilaku merokok dan penggunaan tembakau demi kesehatan jangka panjang lebih baik.
Adapun, pembiayaan ini juga akan memperkenalkan asuransi kehilangan pekerjaan dengan tunjangan tunai, pelatihan, dan dukungan pencarian kerja untuk membantu pekerja dan keluarganya saat mengalami guncangan ekonomi dan bencana alam.