Bank Dunia: Penduduk Miskin di Asia Timur dan Pasifik Naik 11 Juta Akibat Corona

31 Maret 2020 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Dunia menyatakan seluruh negara harus bersiap dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di tahun ini. Begitu juga di kawasan Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan ekonomi regional di kawasan Asia Timur dan Pasifik edisi April 2020, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut akan melambat menjadi 2,1 persen di tahun ini dan dalam skenario terburuknya bisa menjadi negatif 0,5 persen.
“Pertumbuhan di negara berkembang Asia Timur dan Pasifik untuk tahun 2020 diproyeksikan akan melambat menjadi 2,1 persen untuk skenario baseline dan negatif 0,5 persen dalam skenario lebih rendah, dari perkiraan 5,8 persen pada 2019,” tulis laporan Bank Dunia seperti dikutip kumparan, Selasa (31/3).
Penyebab dari penurunan proyeksi tersebut adalah penyebaran COVID-19 yang semakin masif dan meningkatnya volatilitas keuangan.
Masyarakat Jakarta yang tinggal di bantaran kali. Foto: REUTERS/Beawiharta
Guncangan virus corona juga akan berdampak serius pada pengentasan kemiskinan di seluruh kawasan Asia Timur dan Pasifik. Bahkan Bank Dunia memprediksi jumlah penduduk miskin di kawasan ini akan bertambah 11 juta orang dalam skenario terburuk.
ADVERTISEMENT
“Jika situasi ekonomi memburuk, dan skenario lebih rendah yang terjadi, maka jumlah penduduk miskin bertambah sekitar 11 juta orang,” tulisnya.
Pada skenario dasar atau baseline, penyebaran virus corona hanya akan menahan 24 juta orang untuk keluar dari zona kemiskinan, dengan menggunakan garis asumsi pendapatan USD 5,50 per hari.
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
Sementara dalam skenario sebelumnya atau sebelum terjadi pandemi virus corona, Bank Dunia memperkirakan 35 juta orang bisa keluar dari zona kemiskinan di tahun ini. Termasuk lebih dari 25 juta orang yang akan keluar dari zona kemiskinan di China.
Bank Dunia juga menyebut, sektor ekonomi seperti pariwisata, manufaktur, dan ritel akan menghadapi risiko penurunan. Begitu juga dengan pekerja informal.
ADVERTISEMENT
“Pekerja informal di semua negara sangat mungkin terdampak dan akan paling sulit untuk dibantu. Kondisi spesifik negara negara lainnya berpengaruh terhadap proyeksi kawasan,” tulis Bank Dunia dalam laporannya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!