news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bank Dunia Sebut Utang RI Terbesar, Kemenkeu Terapkan Cara Berutang yang Baik

17 Oktober 2020 13:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Bank Dunia merilis daftar 10 negara yang memiliki utang luar negeri terbesar. Dalam laporan International Debt Statistics (IDS) 2021, Indonesia berada di posisi ketujuh dari daftar sepuluh negara berpendapatan kecil-menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
ULN Indonesia terdiri dari utang luar negeri pemerintah Bank Indonesia, BUMN, dan swasta dengan jumlah mencapai USD 402,08 miliar atau sekitar Rp 5.940 triliun (kurs Rp 14.775 per dolar AS) di tahun 2019, naik 5,9 persen dari posisi utang luar negeri di tahun 2018 yang sebesar USD 379,58 miliar.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengakui bahwa utang pemerintah mengalami kenaikan. Namun, Suahasil mengklaim pemerintah berhutang dengan baik.
Adapun alasan besaran utang negara naik karena pemerintah butuh biaya untuk menangani pandemi COVID-19. Biaya yang besar ini membuat pengeluaran negara meningkat. Sedangkan penerimaan negara dari sisi pajak menurun. Artinya keuangan negara dalam kondisi defisit.
“Defisit naik artinya pembiayaan harus naik. Pemerintah harus membiayai dengan mengeluarkan surat utang. Utang pemerintah naik. Kalau utang naik bagaimana cara berhutang yang baik? Di literatur sudah dirumuskan bagaimana berutang yang baik,” ungkap Suahasil dalam Webinar Giatkan Literasi Investasi Bangkitkan Ekonomi Negeri, Sabtu (17/10).
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut Suahasil, ada beberapa indikator untuk mengetahui bahwa pemerintah telah berhutang dengan baik. Pertama, utang dipakai untuk kegiatan yang produktif. Dalam kondisi saat ini, utang negara digunakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, perlindungan sosial dan mendukung UMKM.
ADVERTISEMENT
“Menurut saya sangat justify. Itu akan kita pertanggungjawabkan dalam seluruh laporan,” ujarnya.
Kedua, Suahasil mengklaim pemerintah juga berhutang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebih. Terakhir, pemerintah juga berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajiban yaitu membayar bunga dan mengembalikan utang pada saat jatuh tempo.