Bank Dunia: Uang Digital Bank Sentral Tak Jamin Bisa Perluas Inklusi Keuangan

12 Juli 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Bank Dunia menilai rencana penerbitan uang digital bank sentral atau central bank digital currency (CBDC) tidak akan berdampak langsung terhadap inklusi keuangan di masyarakat. Selain itu, uang digital bank senttal juga diniai tidak menjamin akses masyarakat terhadap layanan keuangan atau inklusi keuangan meningkat.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir CBDC dengan sendirinya, tidak menjamin akses dan tidak serta merta berkontribusi langsung pada inklusi keuangan," ujar Lead Financial Sector Specialist Payment System Development Group Bank Dunia Harish Natarajan dalam Side Event G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/7).
Ia mengatakan, Bank Dunia lebih memandang CBDC sebagai sebuah program yang dipimpin oleh bank sentral. Menurutnya, uang digital pasti akan membawa perhatian pada beberapa masalah lama yang bertanggung jawab atas akses dan penggunaan yang lebih rendah.
"Seseorang dapat secara luas mengklasifikasikan mereka ke dalam biaya tinggi untuk memecahkan segmen pelanggan tertentu, biaya tinggi untuk akses, dan penggunaan dan kemudian kurangnya kasus penggunaan yang menarik," jelasnya.
Selain itu, ada sejumlah masalah mendasar yang perlu ditangani oleh bank sentral sebelum meluncurkan uang digital. Harish menyebut, ada tiga hal yang perlu diperhatikan selain dari fitur khusus dan fitur ekosistem CBDC yang dapat mengganggu sistem keuangan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Pertama, masuknya pemain baru dan model bisnis dan distribusi baru. Dan di sini saya mengacu pada masuknya pemain non bank dan kemudian juga layanan berbasis agen dan model lainnya yang mungkin merupakan persyaratan nasabah yang lebih esensial, disederhanakan dan berjenjang," jelas dia.
Kedua, CBDC harus cocok dengan berbagai faktor bentuk dan instrumen yang sudah nyaman bagi individu dan bisnis. Dalam beberapa konteks, ia mengatakan, mungkin perlu jenis struktur yang mensimulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diakses melalui ponsel atau alat digital lain.
"Kemudian saya pikir terakhir, perlindungan data dan privasi kami akan menjadi sangat-sangat penting. Dan khususnya, saya pikir privasi perlindungan data di sini tidak selalu berarti anonimitas penuh. Lebih kepada kenyamanan bahwa tanpa proses yang semestinya, data transaksi tidak disalahgunakan," tambahnya.
ADVERTISEMENT