Bank Indonesia Beberkan Manfaat LCS Bagi Pengusaha

17 September 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di acara Implementasi sistem informasi monitoring devisa terintegrasi seketika. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di acara Implementasi sistem informasi monitoring devisa terintegrasi seketika. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menganggap kebijakan Local Currency Settlement (LCS) atau transaksi menggunakan uang lokal antarnegara bakal berdampak positif bagi para pengusaha.
ADVERTISEMENT
Destry mengungkapkan salah satu manfaat LCS bagi pengusaha adalah pengusaha atau nasabah bisa membuka rekening mata uang lokal mitra di Indonesia. Saat ini, kerja sama LCS sudah dilakukan dengan Thailand, Malaysia, Jepang, dan China.
“Nasabah dapat juga membeli mata uang lokal mitra di Indonesia via spot, forward, swap, CCS dan DNDF baik untuk pemenuhan kebutuhan segera ataupun yang akan datang,” kata Destry saat webinar yang digelar BI, Jumat (17/9).
“Didukung juga underlying transaksi berupa kegiatan ekonomi riil seperti trade, income transfer, direct investment. Juga dapat melakukan pembayaran dan penerimaan dalam mata uang rupiah dengan negara mitra,” tambahnya.
Destry mengatakan adanya LCS juga membuat pengusaha dapat melakukan remitansi dalam mata uang lokal untuk penerimaan, pengiriman gaji, hingga pendapatan. Sementara, dokumen underlying dapat bersifat final dan perkiraan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dapat juga memperoleh financing dalam mata uang lokal mitra di Indonesia untuk kebutuhan setelmen ke negara mitra. Menurutnya eksportir tentu juga mendapatkan kemudahan.
“Eksportir dapat melakukan investasi portofolio dalam mata uang lokal mitra atas proceed ekspor atau investasi yang diperoleh dalam mata uang lokal mitra,” ungkap Destry.
“Selanjutnya direct quotation dan biaya hedging yang relatif rendah mendukung peningkatan efisiensi transaksi mata uang lokal,” tambahnya.