Bank Indonesia Catat Ekonomi Digital Naik Pesat Sejak Pandemi COVID-19

30 Juli 2021 15:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ekonomi digital. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ekonomi digital. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap teknologi digital turut mendorong pesatnya transaksi ekonomi dan keuangan digital. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, pesatnya perkembangan ekonomi digital ini juga semakin masif sejak adanya pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurut Perry, pesatnya digitalisasi ekonomi dan keuangan bisa dilihat dari tiga hal yaitu pertumbuhan e-commerce, digital banking dan uang elektronik.
“Digitalisasi ekonomi keuangan itu bisa kita lihat dari pertama marketplace atau e-commerce. Transaksi pasar e-commerce sangat tinggi. Tahun ini tumbuh 48,4 persen lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 39,1 persen,” ujar Pery dalam dalam Diskusi Publik Gubernur BI, Jumat (30/7). Dalam tahun ini, BI memprediksi transaksi e-commerce bisa mencapai 2.857 juta transaksi senilai Rp 395 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Sementara itu, digital banking juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Dari sebelumnya tumbuh 21,8 persen pada 2020, tahun ini diprediksi tumbuh lebih tinggi mencapai 30,1 persen. Menurut Perry, digital banking diprediksi akan tembus 7.251 juta transaksi senilai Rp 35.600 triliun.
ADVERTISEMENT
Demikian juga dengan uang elektronik yang meningkat sangat cepat. Nominalnya naik 35,7 persen dari sebelumnya 32,2 persen. Tahun ini nilai transaksi uang elektronik diprediksi bisa mencapai Rp 278 triliun dengan 5.222 juta transaksi.
“Inilah digitalisasi di ekonomi keuangan digital sudah berkembang cepat sebelum COVID-19 semakin cepat saat pandemi dan ke depan akan menjadi game changer,” tandasnya.