Bank Indonesia Perkirakan Inflasi Mei 2020 Sangat Rendah, Hanya 0,09 Persen

28 Mei 2020 15:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual menata cabai yang harganya berangsur naik di Pasar Senen, Jakarta, Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Penjual menata cabai yang harganya berangsur naik di Pasar Senen, Jakarta, Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada Mei 2020 di kisaran 0,09 persen month to month (mtm), atau 2,21 persen secara year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan inflasi pada Mei yang bertepatan dengan ramadhan dan lebaran tersebut sangat rendah. Angka itu didapat dari survei pemantauan harga yang dilakukan bank sentral.
"Ini artinya, tingkat inflasi di Bulan Ramadhan tahun ini sangat berbeda jika dibandingkan momen yang sama pada tahun-tahun sebelumnya," kata Perry dalam konferensi pers daring, Kamis (28/5).
Misalnya pada 2019, tingkat inflasi sebelum lebaran tercatat 0,68 persen. Sedangkan setelah lebaran tercatat sebesar 0,55 persen. Lalu pada ramadhan 2018, inflasi tercatat 0,59 persen dan pada 2017 tercatat 0,69 persen.
Menurut Perry, ada beberapa faktor penyebab inflasi pada Mei 2020 rendah. Pertama, terkait virus corona, yang membuat permintaan masyarakat akan barang dan jasa menurun.
ADVERTISEMENT
"Kalau tahun sebelumnya, kita di bulan Ramadan tidak hanya buka puasa di rumah, kadang juga di restauran. Demikian juga belanjanya, itu juga banyak. Tahun ini karena ada COVID-19 permintaan itu rendah dan juga terlihat dari berbagai kegiatan ekonomi kita, termasuk juga pendapatan masyarakat," ujarnya.
Faktor kedua, yaitu rendahnya harga-harga komoditas global. Kemudian faktor ketiga yaitu stabilitas nilai tukar rupiah yang tetap terpelihara.
Pada Maret, rupiah memang sempat mendapat tekanan. Namun seiring waktu, Perry mengklaim bahwa rupiah terus menguat dan makin stabil.
"Alhamdulillahhh nilai tukar stabil dan bahkan menguat," ujarnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
Faktor keempat koordinasi yang harmonis antara pemerintah dan BI. Langkah tersebut dinilai berhasil membuat harga barang-barang terkendali, pasokan barang terjaga, sehingga inflasi pun terkendali.
ADVERTISEMENT
Perry mengaku optimistis bahwa tingkat inflasi akan terus dapat dijaga pada kisaran yang ditetapkan bank sentral, yaitu 3 persen plus minus 1 persen.
"Dengan inflasi yang rendah di bulan Ramadhan, yaitu 2,21 persen year on year tadi, Insyaallah secara keseluruhan tahun ini inflasi tetap terjaga di kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen," katanya.