Bank Jatim Targetkan Kredit Tumbuh 9,5 Persen di 2019

25 Januari 2019 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank Jatim cabang Thamrin, Jakarta (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bank Jatim cabang Thamrin, Jakarta (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim menargetkan pertumbuhan penyaluran kreditnya bisa mencapai 9,5 persen di tahun 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Bank Jatim, R Soeroso, mengakui angka itu relatif kecil dibandingkan target kredit perbankan yang dipatok pemerintah yaitu sekitar 13 persen. Tapi untuk Bank Jatim, pertumbuhan tersebut termasuk naik signifikan jika di bandingkan tahun lalu.
“Pertumbuhan penyaluran kredit (2018) sebesar 6,74 persen yoy menjadi Rp 33,89 triliun, posisi yang sama tahun lalu (2017) Rp 31,75 triliun,” kata Soeroso ketika ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (25/1).
Adapun pertumbuhan kredit Bank Jatim sepanjang tahun lalu ditopang sektor korporasi, terutama infastruktur yang menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp 7,26 triliun atau tumbuh 12,67 persen (yoy).
Soeroso menjelaskan, selama ini pemerintah daerah banyak menggunakan kredit dari Bank Jatim. Sayangkan kondisinya sekarang banyak kendala penyaluran kredit, terutama kredit berbasiskan produk ekspor.
ADVERTISEMENT
“Agak tersendat karena kondisi makro ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian,” ujarnya.
Konferensi pers kinerja Bank Jatim 2018 di Hotel Oriental Mandarin, Jakarta, Jumat (25/1). (Foto:  Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers kinerja Bank Jatim 2018 di Hotel Oriental Mandarin, Jakarta, Jumat (25/1). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Soeroso menambahkan, pihaknya bakal menerapkan strategi untuk menggenjot penyaluran kredit ke depan. Utamanya yang menyangkut pembiayaan pemda yang memang selama ini menyumbangkan himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) cukup besar yaitu 45 persen.
“Untuk proyek masih ada di rekening bank jatim, (yang bakal ditingkatkan) sepeti dana BOS, dana gaji pegawai yang turun di (setiap) Desember,” ujarnya.
Di samping itu, Ia menekankan akan membidik pembiayaan UMKM hingga menggiatkan kerja sama misalnya saja yang sedang dilakukan yaitu bersama perbankan plat merah.
“Kita kerjasama dengan Taspen karena sudah tidak masuk di BTPN. Kita kerja sama dengan BRI, BRI tidak akan mengambil kredit pemerintah BPD karena payrollnya di Bank Jatim,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Bank Jatim memiliki rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di 2018 sebesar 3,75 persen, sedangkan NPL net 0,61 persen.