Bank Mandiri dan BNI Kompak Pasang Target Tinggi di 2020

27 November 2019 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Mandiri Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Mandiri Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kompak memasang target tinggi di tahun depan. Kedua bank pelat merah ini optimistis, meskipun kondisi global masih diselimuti ketidakpastian dan perlambatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya, berikut kumparan rangkum target bisnis Bank Mandiri dan BNI untuk tahun depan, Rabu (27/11):
Bank Mandiri
Bank Mandiri menargetkan laba bersih meningkat 6-7 persen dibandingkan tahun ini di 2020. Sementara margin bunga bersih (net interest margin) di kisaran 5,3-5,5 persen. 
Adapun per kuartal III 2019, laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp 20,3 triliun. Realisasi tersebut mengalami kenaikan 11,9 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,1 triliun. 
Kredit ditargetkan bisa tumbuh 11 persen di 2020. Angka tersebut lebih tinggi dari target pertumbuhan kredit tahun ini yang berada di kisaran 8 sampai 9 persen. 
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) ditargetkan akan turun ke level 2,4-2,5 persen, dari prognosa tahun ini di kisaran 2,5- 2,6 persen.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan empat strategi guna mencapai target kinerja di tahun depan. 
"Pada strategi pertama adalah mendorong segmen kredit ritel selain menyalurkan kredit ke core segmen," kata Sulaiman di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (26/11). 
Strategi kedua yang disiapkan Bank Mandiri ialah fokus pada perolehan dana murah untuk menjaga biaya dana (cost of fund) agar lebih terkendali. Sementara strategi ketiga adalah pengendalian efisiensi sehingga mampu berkompetisi dengan baik.
Strategi terakhir Bank Mandiri adalah terus menjaga produktivitas melalui pengembangan kapabilitas dan kapasitas pegawai.
Pegawai memberikan penjelasan kepada nasabah di Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Seoul, Korea Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
BNI
Tak tanggung-tanggung, BNI menargetkan laba bersih tumbuh sekitar 15-17 persen di tahun depan. Angka ini ditargetkan cukup tinggi dibandingkan dengan target perseroan hingga akhir tahun ini yang berada di kisaran 4,7 persen.
ADVERTISEMENT
BNI juga membidik penyaluran kredit dapat tumbuh di kisaran 11-13 persen secara tahunan di 2020. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi penyaluran kredit BNI selama tahun ini yang diperkirakan 10-12 persen. 
Sementara untuk rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) diperkirakan akan berada di rentang 1,8-2 persen pada 2020, relatif sama seperti tahun ini di bawah 2 persen. 
Adapun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 12-14 persen di tahun depan, juga sama seperti tahun ini. 
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, pihaknya akan berusaha menekan biaya dana atau cost of fund dan meningkatkan pendapatan non bunga (fee based income).
BNI juga akan terus memperkuat kapabilitas dan mendukung ekspansi bisnis. Tak hanya itu, perseroan juga akan fokus membangun bisnis digital yang berkualitas. 
ADVERTISEMENT
“Kita akan memperkuat kapabilitas manajemen risiko untuk mendukung ekspansi bisnis dan pertumbuhan bisnis digital yang berkualitas,” jelasnya.
Hingga kuartal III 2019, laba bersih BNI sebesar Rp 12 triliun, meningkat 4,7 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kredit BNI sebesar 14,7 persen menjadi Rp 558,7 triliun hingga September 2019. Sedangkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 5,9 persen.