Bank Mandiri Kaji Opsi Masuk Bank Digital, Antara Akuisisi atau Spin Off Livin'

28 September 2022 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Industri perbankan nasional tengah diramaikan dengan kehadiran bank digital. Sejumlah bank konvensional sudah memiliki lini bisnis ini, mulai dari BNI yang mengakuisisi Bank Mayora hingga BCA yang membeli Bank Royal Indonesia dan mengubahnya menjadi Blu.
ADVERTISEMENT
Ramainya pasar industri bank digital ini tengah dikaji Bank Mandiri. Ada dua opsi yang disiapkan. Opsi pertama yang sedang dikaji, kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi adalah akuisisi.
"Apa itu digital bank? Bank digital adalah layanan yang diberikan ke nasabah dengan tidak perlu datang ke cabang. Jadi saat ini apakah Bank Mandiri akan lakukan M&A (Merger and Acquisitions), kami hitung mana yang optimal. Tapi sementara kami belum nyatakan akan segera lakukan itu (akuisisi)," ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (28/9).
Meski belum memastikan akan akuisisi, menurut Darmawan, kondisi keuangan perusahaan memungkinkan melakukan aksi korporasi itu. Dia menghitung Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal Bank Mandiri saat ini dalam posisi yang bagus. Per Mei 2022, CAR Bank Mandiri berasa di posisi 19,13 persen.
ADVERTISEMENT
Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kiri) dan Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar, menjajal fasilitas digital yang ada di cabang Bank Mandiri digital usai peresmian pengoperasian 241 cabang digital (smart branch) secara serentak di Bintaro. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Opsi kedua, untuk masuk ke bank digital, Bank Mandiri mengkaji opsi spin off Livin' by Mandiri, aplikasi super yang selama ini digunakan nasabah dalam satu genggaman melalui handphone. Di aplikasi ini, sebenarnya nasabah juga sudah bisa mengajukan pembuatan rekening tanpa harus ke cabang.
"Ada peluang Livin' ini kita spin off jadi digital bank terpisah karena dia punya kemampuan untuk itu. Tapi ini masih kajian dan kita kembangkan terus fitur-fiturnya," ujar dia.
Dari sisi kapabilitas, Livin' saat ini sudah mampu melayani 15 ribu transaksi per detik. Darmawan menargetkan hingga akhir tahun ini Livin' bisa melayani 50 ribu transaksi per detik lalu dinaikkan lagi hingga mencapai 100 ribu per detik.
ADVERTISEMENT
"Kita tanya ke vendor, hanya Bank Mandiri yang siap layani transaksi hingga 100 ribu per detik. Jadi memang kita ingin layanan digital kita reliable dan berikan experience ke pengguna," terangnya.