Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 791 Miliar di Triwulan I 2020

Bank OCBC NISP mencatatkan laba bersih Rp 791 miliar pada triwulan I tahun 2020. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp 765 miliar.

Dengan adanya kenaikan laba perusahaan tersebut, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, optimistis kinerja bank akan tetap baik untuk ke depan. Meski merebaknya virus corona berdampak pada terbatasnya operasional perusahaan, ia menjamin layanan mereka tetap bisa berjalan dengan baik.

"Upaya ini membawa Bank OCBC NISP untuk tetap menjaga kinerja positif sepanjang Q1 2020. Selain itu, pertumbuhan laba sebelum pajak mencapai juga 12,1 persen YoY menjadi Rp 1,1 triliun," ujar Parwati melalui virtual conference, Jumat (8/5).

Parwati menjelaskan, kinerja tersebut juga didukung oleh terjaganya kondisi likuiditas. Hal itu didukung oleh berbagai rasio, mulai dari LDR yang tercatat sebesar 89,9 persen, LFR 87,3 persen, serta 156,2 persen.

Parwati Surjaudaja Presiden Direktur Bank OCBC NISP. Foto: Muhammad Haikal/kumparan

Lebih lanjut, untuk menghadapi dampak COVID-19 sembari menjaga agar kinerja bank tetap baik di kuartal kedua, ia mengaku manajemen bakal terus menyesuaikan strategi. Seperti di antaranya yang ia sebutkan yakni menjaga kualitas kredit, hingga efisiensi.

"Menjalankan strategi yang difokuskan untuk menjaga kualitas kredit, peningkatan CASA dan pendapatan non-bunga, serta melakukan efisiensi. Selain itu, kami juga akan fokus mendukung kebijakan pemerintah termasuk memberikan relaksasi kepada nasabah Bank OCBC NISP baik itu nasabah korporasi maupun individu, terutama bagi mereka yang terdampak COVID-19," jelasnya.

Saat ini, kata dia, cara kerja mereka secara keseluruhan mengandalkan digitalisasi. Transformasi tersebut ia yakini bisa berdampak pada tidak terhalangnya nasabah baru untuk terus membuka akun pada bank mereka.

"Bank OCBC NISP mengakselerasi sistem layanan tanpa tatap muka dan kertas (paperless) hingga mencapai 96 persen. Nasabah individu kini sepenuhnya bisa membuka akun secara online tanpa tatap muka dan kertas, bahkan bisa melakukan lebih dari 90 persen transaksi yang biasanya harus melalui cabang," pungkasnya.