Bank of China Didesak Setop Pendanaan untuk Proyek PLTU Batu Bara

14 September 2021 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTU. Foto: AFP/ BAY ISMOYO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTU. Foto: AFP/ BAY ISMOYO
ADVERTISEMENT
Bank of China, investor global terbesar di pembangkit listrik berbasis batu bara, didesak untuk mengakhiri pembiayaan proyek semacam itu di luar China. Sebagai gantinya, Bank of China diminta mendukung energi bersih dan terbarukan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters pada Selasa (14/9), hal tersebut disampaikan aliansi 35 organisasi non-pemerintah pada Selasa (14/9). Surat terbuka yang ditujukan pada Ketua Dewan Komisaris Bank of China Liu Liange itu ditandatangani kelompok dari 13 negara di Asia, Afrika dan Eropa. China disorot karena mendanai berbagai pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri, terutama sebagai bagian dari Belt and Road Initiative.
Sementara China menyatakan bahwa mereka akan menghormati hak masyarakat lokal untuk memutuskan jenis energi apa yang mereka butuhkan.
Total pembiayaan luar negeri Bank of China untuk proyek PLTU sejak perjanjian iklim Paris pada 2015 mencapai lebih dari USD 35 miliar. Tidak sesuai dengan ambisi perubahan iklim China," tulis surat dari 25 organisasi non-pemerintah itu.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Disebutkan bahwa lebih dari 130 lembaga keuangan telah memutuskan untuk membatasi investasi bahan bakar fosil, dan Bank of China diminta untuk mengikutinya.
ADVERTISEMENT
Bank of China menolak mengomentari surat itu. Presiden Bank of China Liu Jin mengatakan pada akhir Agustus bahwa pihaknya akan secara bertahap mengurangi bagian dari total kredit yang diberikan untuk proyek-proyek batu bara selama periode 2021-2025, tetapi juga akan mengeluarkan lebih banyak pinjaman untuk peningkatan teknis di sektor ini.