Bank Syariah Mandiri Siap Jalani Proses Merger, Pastikan Tak Ada PHK Karyawan

14 Oktober 2020 12:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelayanan Bank Syariah Mandiri. Foto: Dok. Bank Syariah Mandiri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelayanan Bank Syariah Mandiri. Foto: Dok. Bank Syariah Mandiri
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Mandiri menyatakan kesiapannya bersinergi untuk menciptakan bank syariah yang modern dan inovatif berskala global, setelah merger tiga bank syariah milik BUMN.
ADVERTISEMENT
Bank Syariah Mandiri dan PT BNI Syariah (BNIS), dilebur ke PT BRI Syariah Tbk (BRIS) dalam proses merger tersebut.
Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari, mengatakan merger bank syariah tersebut bertujuan agar Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki bank syariah berskala global.
Selain itu, penggabungan ini diharapkan semakin meningkatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sedang tumbuh positif meski di tengah pandemi.
"Secara umum perbankan syariah berpotensi tumbuh dan berkembang di tengah tantangan ekonomi makro dan industri keuangan akibat pandemi. Peluang pertumbuhan ini tercermin dari terjaganya kinerja positif industri perbankan syariah, khususnya Mandiri Syariah, sejak beberapa tahun terakhir," kata Toni dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (14/10).
ADVERTISEMENT
Selain itu, sinergi bank syariah ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern.
Menurut Toni, dalam beberapa tahun terakhir Mandiri Syariah konsisten melakukan inovasi layanan digital bagi nasabah, dengan menawarkan sistem layanan perbankan yang berbeda.
Tak hanya memberikan layanan finansial berbasis syariah, Bank Syariah Mandiri tapi juga solusi kebutuhan sosial dan spiritual yang makin relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia.
"InsyaAllah, kami optimistis bank syariah nasional yang bersatu dan bersinergi ini akan menciptakan bank syariah yang modern, inovatif, berbasis digital, berskala global sehingga harapannya bisa memberikan manfaat lebih luas, lebih besar kepada lebih banyak stakeholders," ujarnya.
"Dan pada akhirnya dapat memakmurkan perekonomian Indonesia. Kami siap membantu dan menyelesaikan proses merger ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia," kata Toni menambahkan.
Gedung Bank Syariah Mandiri. Foto: Dok. Bank Syariah Mandiri
Toni memastikan selama maupun setelah proses integrasi, ketiga bank syariah dan para pemegang saham menjamin tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
ADVERTISEMENT
Sedangkan kepada para nasabah, Toni juga menyampaikan bahwa merger ini belum berlaku efektif. Penandatangan CMA merupakan langkah awal proses merger sehingga nasabah tidak perlu khawatir.
"Nasabah tidak perlu khawatir, kami memastikan layanan dan operasional untuk nasabah pun akan tetap berjalan berdasar pemenuhan kebutuhan nasabah (customer centric). Tidak ada perubahan pada operasional, kebutuhan nasabah tetap menjadi prioritas dan pelayanan akan tetap kami berikan secara optimal," ujarnya.
Hingga akhir Agustus 2020 beberapa indikator kinerja Mandiri Syariah positif dan tumbuh, sehat dan sustain yaitu laba bersih tumbuh 26,58 persen yoy menjadi Rp 957 miliar (unaudited).
Pembiayaan juga tumbuh hingga 6,18 persen yoy menjadi Rp 76,66 triliun di mana pembiayaan segmen ritel tumbuh 12,52 persen menjadi Rp 48,55 triliun.
ADVERTISEMENT
Peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah tersebut ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17 persen yoy menjadi Rp 99,12 triliun.