Bank Wakaf Mikro Salurkan Pembiayaan Senilai Rp 31,5 Miliar

10 Desember 2019 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris OJK Wimboh, memberi sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah dan Silaturahmi Nasional Bank Wakaf Mikro di Senayan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris OJK Wimboh, memberi sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah dan Silaturahmi Nasional Bank Wakaf Mikro di Senayan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan Bank Wakaf Mikro (BWM) saat ini mencapai Rp 31,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, jumlah pembiayaan itu melibatkan sebanyak 55 pesantren yang ada di seluruh Indonesia. Adapun jumlah nasabahnya sekitar 24.021 orang.
BWM sudah ada 55 pesantren, nasabah 24.021 orang senilai Rp 31,5 miliar,” ujar Wimboh dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah dan Silaturahmi Nasional Bank Wakaf Mikro 2019 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (10/12).
Wimboh menuturkan, pembiayaan BWM ini tergolong unik. Sebab pengembangannya lebih menekankan pada pembinaan secara kelompok.
“Ini agak unik karena mengedepankan pembinaan. Pertemuan rutin kelompok sambil mengaji,” terang dia.
Komisaris OJK Wimboh, memberi sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah dan Silaturahmi Nasional Bank Wakaf Mikro di Senayan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Meski nilai pembiayaan Bank Wakaf Mikro masih relatif kecil, Wimboh optimis upaya pembiayaan ini akan terus diminati masyarakat. Selain kemudahan akses, BWM menawarkan kelebihan biaya administrasi yang terjangkau.
ADVERTISEMENT
“Bank Wakaf mikro, hanya ada biaya administrasi 3 persen. Dengan adanya BWM percepatan akses keuangan lebih cepat lagi berikan dampak positif,” kata dia.
Guna mengembangkan Bank Wakaf Mikro lebih masif, pihaknya pun kini terus bekerjasama dengan berbagai pihak. Tak hanya pemerintah di pusat namun juga daerah.
“Makanya kami akan selalu berupaya memperluas akses. Sehingga ke depan akses jadi sangat penting. BWM sudah digital, semua transaksi bisa dipantau,” ujar Wimboh.