Bantu Jaga Natuna, Jepang Hibahkan Kapal Patroli ke RI

12 Januari 2020 16:15 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (10/1) Foto: Nugroho Sejati/kuparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (10/1) Foto: Nugroho Sejati/kuparan
ADVERTISEMENT
Jepang akan menghibahkan kapal patroli pengawas perikanan kepada Indonesia. Nantinya, kapal ini akan beroperasi di laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan hal ini sebagai bentuk kerja sama kedua negara, selain meningkatkan investasi dan perdagangan.
"Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata," katanya dikutip dari laman resmi Setkab, Minggu (12/1).
Selain itu, Jepang juga menyebut berkomitmen untuk mendukung prioritas Pemerintah Indonesia di bidang ekonomi dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Komitmen tersebut disampaikan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang di Jakarta, Jumat (10/1).
Kapal Coast Guard China memotong haluan KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu (11/1). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Di tengah komitmen antara Indonesia dan Jepang, laut Natuna Utara memang tengah menjadi perhatian. Sebab, sejak Oktober 2019 lalu, kapal-kapal asal China diketahui masuk dan menduduki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna Utara.
ADVERTISEMENT
Saat ini TNI masih mengencangkan kekuatan di Natuna. Operasi laut dan udara pun lebih diintensifkan. Dalam sehari, TNI mengupayakan satu sampai dua flight. Satu flight berisi 4 pesawat TNI.
Sementara untuk operasi laut, delapan KRI TNI AL berada di Natuna untuk mendukung operasi tersebut. Formasi tempur ini akan tetap berada di Natuna hingga situasi normal.