Bantu Nelayan, Susi Pangkas Biaya Perjalanan Dinas di KKP

21 September 2018 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (ketiga kanan) soal isu terkini. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (ketiga kanan) soal isu terkini. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejak menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melakukan penghematan anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program itu dinamakannya Susinisasi.
ADVERTISEMENT
Adapun salah satu pos yang dihemat ialah biaya perjalanan dinas KKP, yang kemudian dialihkan sebagai bantuan kepada nelayan. Susi berharap, langkah yang telah ia ambil diikuti oleh kementerian/lembaga lain.
“Seharusnya kementerian/lembaga lain bisa meniru, perjalanan dinas ini kami tekan luar biasa,” katanya di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (21/9).
Dia pun merinci, perjalanan dinas yang bisa dihemat di tahun 2014 sebesar Rp 1,27 miliar, di tahun 2015 sebesar Rp 2,03 miliar, di tahun 2016 sebesar Rp 847 juta, dan di tahun 2017 sebesar 617 juta.
Menteri Susi tenggelamkan 10 kapal pencuri (Foto: KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Susi tenggelamkan 10 kapal pencuri (Foto: KKP)
Dari penghematan perjalanan dinas yang dilakukan itu, bantuan yang diberikan KKP kepada masyarakat di 2014 sebesar Rp 681 juta, di tahun 2015 sebesar Rp 2,74 triliun, di tahun 2016 sebesar Rp 1,48 triliun, dan di tahun 2017 sebesar Rp 1,52 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kalau semua menghemat anggaran, negara tidak perlu lagi defisit. Penghematan biaya perjalanan dinas ini untuk bantuan ke masyarakat,” papar Susi.
Dia menambahkan, penghematan yang dilakukan merupakan hal yang cukup berat karena anggaran KKP setiap tahun dipangkas. Di tahun 2017, anggaran KKP sebesar Rp 9,2 triliun, di tahun 2018 sebesar Rp 7,28 triliun dan di 2019 nanti sekitar Rp 5,48 triliun.
“Secara keseluruhan (pos anggaran), KKP melakukan penghematan anggaran Rp 8,28 triliun sejak tahun 2015-2017,” tegasnya.