Banyak Bandara Sepi, Bakal Dibangun Baru Lagi di Bali Utara

11 Januari 2022 8:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (23/3).  Foto: Dok. Angkasa Pura 2
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (23/3). Foto: Dok. Angkasa Pura 2
ADVERTISEMENT
Bandara sepi seperti di Yogyakarta International Airport (YIA) dan Bandara Kertajati terjadi di tahun 2021. Namun, Presiden Jokowi tetap membangun dan meresmikan Bandara di tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kini, rencana pembangunan Bandara kembali muncul yaitu di wilayah Bali Utara. Rencananya Bandara baru tersebut digarap oleh kontraktor China.
Berikut ini rangkuman selengkapnya mengenai informasi tersebut:

Ada Rencana Pembangunan Bandara Baru di Bali Utara, Digarap Kontraktor China

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerima sejumlah dokumen berupa studi kelayakan dan rencana bisnis dari PT BIBU Panji Sakti selaku pemrakarsa BandaraInternasional Bali Utara di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Kami siap membantu percepatan realisasi pembangunan bandar udara, karena ada investasi yang cukup besar di proyek itu yang melibatkan pengusaha lokal dan akan mendorong pertumbuhan UMKM," kata Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional M Pradana Indraputra seperti dikutip dari Antara, Senin (10/1).
ADVERTISEMENT
Dokumen tersebut telah disampaikan Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo pada 7 Januari 2022, yang sebelumnya juga telah melakukan presentasi secara menyeluruh terkait rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara pada November 2021 lalu.
Terkait penyampaian dokumen tersebut, Kementerian Investasi telah menerbitkan surat dukungan yang intinya menyambut baik rencana pemrakarsa dalam program pembangunan infrastruktur udara yang harapannya nanti dapat meningkatkan potensi ekonomi di Bali bagian utara.
Kementerian Investasi juga siap berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memfasilitasi rencana penanaman modal tersebut agar dapat terealisasi dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.
Menurut rencana, proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara itu akan menelan biaya investasi sebesar Rp 50 triliun yang meliputi bandara, aerocity dan aerotropolis dengan lapangan pekerjaan yang terserap bisa mencapai 200.000 tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Berbagai dampak dari pembangunan bandara udara itu antara lain mendorong pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perikanan dan UMKM di kawasan Bali bagian utara serta menutup kesenjangan kesejahteraan warga Bali di bagian utara dengan selatan.
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali terpantau sepi saat larangan mudik. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Bandara Sepi, Bagaimana Prospeknya?
Di tahun 2021 lalu diwarnai dengan sepinya penumpang pesawat seperti di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Bandara Purbalingga, hingga Bandara Kertajati.
Pengamat Penerbangan Arista Atmaji mengaku tidak heran jika masih ada Bandara yang dibangun Jokowi masih sepi. Ia mencontohkan Bandara YIA masih sepi penumpang karena memang baru diresmikan belum sampai 2 tahun ditambah adanya pandemi COVID-19.
YIA yang berlokasi di Kulon Progo memang baru diresmikan Presiden Jokowi di tengah situasi pandemi, yakni Agustus 2020. Arista percaya dalam jangka panjang YIA bakal memberi keuntungan.
ADVERTISEMENT
"Itu kalau secara teori dagang, teori ekonomi enggak bisa airport segede itu nggak bisa bakalan balik (modal) dalam waktu dua tahun, apalagi plus pandemi, taruhlah pandemi dia dua tahun enggak bisa ngapa-ngapain," kata Arista saat dihubungi kumparan, Senin (6/12).
Arista menegaskan belum bisa bandara dalam dua tahun langsung mendapatkan keuntungan. Sehingga diperlukan waktu untuk YIA bisa bergerak dan ramai penumpang.
Arista percaya YIA bakal ramai penumpang dalam jangka panjang. Sebab, kata Arista, Yogya merupakan wilayah pariwisata yang juga ramai didatangi turis mancanegara.