Banyak Beri Relaksasi, Laba Pegadaian di Semester I 2020 Stagnan Rp 1,5 Triliun

29 Juli 2020 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pegadaian (Persero) meraup laba bersih pada semester I 2020 Rp 1,5 triliun. Perolehan tidak berubah dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan jika dibandingkan Desember 2019, laba bersih Pegadaian turun 51 persen karena akhir tahun lalu perusahaan mendapatkan Rp 3,1 triliun.
"Untuk laba year on year hampir sama. Di tengah kondisi pandemi ini kita lakukan banyak relaksasi. Jadi jika dibandingkan Juni 2019, laba Juni 2020 ini tetap Rp 1,5 triliun," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam konferensi pers kinerja Semester I 2020 secara virtual, Rabu (29/7).
Sementara untuk omzet per 30 Juni 2020, perusahaan meraup Rp 80,4 triliun. Jumlah ini naik 18,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 67,7 triliun.
Namun jika dibandingkan dengan Desember 2019, omzet turun tajam karena saat itu perusahaan BUMN ini berhasil meraup Rp 145,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Naiknya omzet ini juga selaras dengan jumlah pembiayaan yang disalurkan. Per 30 Juni 2020, outstanding Rp 53 triliun atau naik 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 43,6 triliun dan naik 5 persen dibandingkan Desember 2019 Rp 50,4 persen.
"Ini sumbangan kita untuk perekonomian nasional. Kami sangat dukung program PEN, kami dorong cabang ekspansi karena Pegadaian sangat diharapkan tunjang kehidupan mereka. Jadi yang merupakan hal positif karena kita bantu perekonomian nasional dengan salurkan banyak pinjaman ke masyarakat," ujarnya.
Sedangkan liabilitas atau utang Rp 44,2 triliun atau naik 23,5 persen dibandingkan Juni 2019 Rp 35,8 triliun. Untuk ekuitas naik 19,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 24,2 triliun.
ADVERTISEMENT
Untuk aset naik 22 persen menjadi Rp 68,4 triliun dan NPL di level 2,37 persen atau lebih tinggi 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Untuk jumlah nasabah ini kita naik ya 26 persen. Per Juni 2020 ini jumlahnya sudah 15,04 juta nasabah, tahun lalu year on year masih 13,86 juta nasabah," ujarnya.
Pegadaian Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sementara itu, Direktur Keuangan Pegadaian, Ninis Kesuma Adriani, mengatakan stagnannya laba karena ada yield yang turun. Jika dibandingkan Desember 2019 yield saat iu masih 27,13 persen. Saat ini, menjadi 25,65 persen.
"Kenapa yield turun? Pertama, kalau ada persaingan, kita enggak bisa bertahan di yield yang sama. Kedua, kita punya program Gadai Peduli di mana kita bebaskan bunga ke nasabah, ini kan pasti berpengaruh," katanya.
ADVERTISEMENT
Program Gadai Peduli diberikan ke nasabah dengan pinjaman maksimal Rp 1 juta tanpa bunga alias nol persen. Relaksasi diberikan mulai Mei hingga bulan ini untuk membantu meringankan nasabah di masa virus corona.
"Ketiga, restrukturisasi utang, ini kan kita tidak tagih bunganya selama 3 bulan. Jadi yield-nya turun. Kami sedang ajukan ke Kemenkeu, semoga outstanding masih sama. Tapi laba akan turun karena yield secara gradual akan turun karena program-program ini," ujar Ninis.