Banyak PHK Saat Pandemi, Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Naik 4 Kali Lipat

9 Juli 2020 12:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kartu BPJS Ketenagakerjaan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kartu BPJS Ketenagakerjaan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 telah memukul dunia usaha, sehingga banyak perusahaan yang terpaksa melakukan PHK terhadap tenaga kerjanya. Hal tersebut kemudian berdampak pada peningkatan klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksono mengatakan, peningkatan klaim tersebut tercermin dari membludaknya antrean di kantor-kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. Guntur tak menampik di awal pandemi, BPJamsostek sempat kewalahan menghadapi penumpukan permintaan klaim.
“Kami melihat mulai Mei lalu terjadi peningkatan klaim JHT. Meningkat sekitar 4 kali lebih. Di awal-awal kami merasa shock,” ungkap Guntur dalam Webinar Pelayanan Tanpa Kontak Fisik One To Many di Era New Normal, Kamis (9/7).
Saat itu, menurut Guntur, layanan BPJamsostek sempat tersendat apalagi saat pemerintah mulai memberlakukan PSBB dan BPJamsostek menerapkan Work From Home (WFH). Layanan publik yang biasanya dilakukan tatap muka, berubah drastis menjadi sistem online.
Logo BPJAMSOSTEK Foto: Dok. BPJAMSOSTEK
Guntur tak menampik bahwa BPJamsostek dikritik banyak pihak saat itu lantaran kualitas layanan yang menurun. BPJamsostek sedianya telah menerapkan layanan alternatif berupa dropbox namun pada implementasinya masih menemui banyak kekurangan.
ADVERTISEMENT
“Mulai diberlakukan PSBB, kami hanya buka pelayanan online lewat dropbox. Tapi banyak orang kebingungan. Katanya ini enggak jelas, cabang aja enggak tahu. Ini jadi cambuk bagi kita, kata Ombudsman pelayanan kita turun saat itu,” ujar Guntur.
Dari pengalaman itu lah, Guntur mengatakan BPjamsostek kemudian berbenah dan mencoba berinovasi. Adapun inovasi yang diluncurkan yaitu dengan menerapkan Layanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK), yang terdiri dari kanal online, offline, dan kolektif. Pada LAPAK ASIK offline, peserta tetap tidak bertemu dengan petugas BPJamsostek secara langsung.
Kantor cabang BPJamsostek menyediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.
Melalui metode ini, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan ini disebut One to Many.
ADVERTISEMENT
“Protokol kesehatan tetap berlaku namun tidak mengurangi kualitas pelayanan bagi masyarakat. Kami terus mendorong bahwa pelayanan tetap harus ada online ataupun offline. Ke depannya harus banyak perbaikan. Saya kira akan lebih efektif dan efisien,” tandasnya.