Banyak Tugas yang Diemban, Perlukah Menteri ESDM Punya Wakil?

6 November 2019 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jakarta. Jumat (25/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jakarta. Jumat (25/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM menjadi salah satu lembaga yang tak mendapat jatah wakil menteri dalam kabinet baru Presiden Joko Widodo. Hal ini berbeda dengan kabinet sebelumnya yang menempatkan jabatan wamen untuk mendampingi mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
ADVERTISEMENT
Padahal, Kementerian ESDM memiliki tiga sektor energi yang berbeda, yakni Mineral dan Batu Bara, Minyak dan Gas, serta Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE).
Dengan luas dan spesifiknya sektor yang dipegang, perlukah Menteri ESDM Arifin Tasrif memiliki wakil?
Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma berharap agar Arifin Tasrif memiliki seorang Wakil Menteri ESDM yang membantunya kerja. Sebab, pemerintah memiliki target mengejar 23 persen bauran energi terbarukan pada 2025.
Saat ini, realisasinya baru mencapai 9 persen. Karena itu, dia ingin Wamen ESDM nantinya bisa fokus menangani EBTKE.
"Upaya pemerintah gunakan EBTKE menuju 23 persen pada 2025 dan 29 persen pada 2030 perlu dukungan penuh. Alangkah baiknya perlu ada wamen khusus untuk EBTKE sehingga target akan dapat terpenuhi," kata dia dalam acara EBTKE Conex 2019 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11).
Serah terima jabatan Menteri ESDM Ignasius Jonan Kepada Arifin Tasrif di Kementerian ESDM. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Komisi VII DPR RI yang baru, Sugeng Suparwoto. Dia mengatakan luasnya dan besarnya potensi EBTKE sebagai energi masa depan perlu ditangani secara khusus oleh seorang wakil menteri.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kriteria Wamen ESDM kata dia, harus punya kemampuan dan kapasitas yang mumpuni di sektor EBTKE. Meski begitu, dia menegaskan keputusan ada wamen atau tidak untuk Menteri ESDM ada di tangan Jokowi.
"Ini menyangkut hak prerogatif Pak Jokowi ya. Kalau Pak Jokowi anggap perlu ya perlu. Tapi memang tantangan energi itu sangat luas cakupannya. Apalagi tantangan ketersediaan dan kemandirian energi itu perlu kerja keras banyak orang. Jadi kalau pun ada (wamen) saya setujulah," jelasnya.
Ditanya soal usulan mengajukan Wamen ESDM dalam acara yang sama, Arifin Tasrif enggan berkomentar. Dia hanya tersenyum.