Bapanas Pastikan Harga Beras Masih Wajar di Tengah Ancaman El Nino

11 Agustus 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang beras di PD Pasar Kramat Jati Jaya, Jakarta Timur. Foto: Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang beras di PD Pasar Kramat Jati Jaya, Jakarta Timur. Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga beras saat ini masih aman di tengah ancaman el nino. Berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Juli 2023, 63 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau sebagai dampak dari El Nino.
ADVERTISEMENT
"Harga beras itu sebenarnya betul naik itu harganya masih wajar sebenarnya. Kenapa saya bilang wajar karena memang dihimpunannya memang agak tinggi," kata Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, saat ditemui di Kemayoran, Jumat (11/8).
Berdasarkan data di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga beras medium saat ini dibanderol Rp 12.200 per liter. Sedangkan untuk beras premium Rp 14.100 per liter.
Ketut mengatakan salah satu faktor yang membuat harga beras naik adalah harga pupuk yang naik akibat perang Ukraina dan Rusia yang belum selesai. Selain itu, kondisi ini juga didorong karena keputusan Rusia cabut dari kesepakatan ekspor biji-bijian dari Laut Hitam.
"Pupuknya naik gangguan perang Ukraina dan Rusia, belum lagi kenaikan gandum dan sebagainya bisa saja nanti tersubstitusi ke beras, jangan-jangan kita kan enggak tahu ganti aja dengan ini, bisa ganti beras dengan gandum bisa jadi begitu, sehingga harga memang agak terkoreksi," ujar Ketut.
ADVERTISEMENT
"Namun kalau dilihat dari 2 sampai 3 bulan dan adanya bantuan pangan dia stabil sebenarnya posisinya dan masyarakat beberapa kali kami undang YLKI pada prinsip adalah persediaan sekarang ini, ada barang dulu baru kita tata harga ya," tambahnya.
Sementara itu, Perum Bulog mengungkapkan hingga awal Agustus 2023 stok beras nasional yang ada gudang Bulog di seluruh Indonesia mencapai 800 ribu ton. Ketua Dewan Pengawas Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan jumlah ini masih harus ditambah 200 ribu sampai 400 ribu ton. Sehingga stok beras mencapai target 1,2 juta ton di akhir tahun.
“Saat ini stok yang ada di Bulog masih 800 ribu ton masih perlu ditambah untuk memperkuat cadangan beras kita. Sehingga diharapkan hingga akhir tahun kita punya 1-1,2 juta ton. Di samping melaksanakan bantuan pangan kepada masyarakat berpendapatan rendah,” kata Bayu dalam Agrifood Expo di Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/8).
ADVERTISEMENT
Bayu mengatakan, Indonesia akan melakukan upaya melakukan diplomasi dengan sejumlah negara terkait impor beras, setelah India menutup ekspor komoditas utamanya. Terlebih cadangan beras ini dilakukan untuk mengantisipasi krisis iklim akibat fenomena El Nino.
“Menurut kita sangat penting karena dunia sedang bersama-sama menghadapi situasi yang tidak pasti, baik karena El Nino maupun geopolitik, sehingga kita harus punya stok dan memberikan kepada masyarakat membutuhkan ketersediaan pangan,” ujar Bayu.