Bappenas Percepat Program Satu Peta: Agar Tak Tergantung pada Google Maps

7 Juli 2021 7:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas. Foto: Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan percepatan program pembentukan Satu Peta. Hal ini menurutnya, agar Indonesia tak tergantung pada Google Maps.
ADVERTISEMENT
Suharso Monoarfa yang juga Ketua Dewan Pengarah Satu Data Indonesia (SDI) mengungkapkan, percepatan pembentukan Satu Peta itu telah diputuskan rapat Dewan Pengarah SDI.
Sehingga jika Satu Peta ini sudah terwujud, ke depannya masyarakat bisa memanfaatkan peta nasional ini dan tidak tergantung Google Maps. Dengan peta buatan sendiri, nantinya juga mampu menghitung titik koordinat dari proyek tertentu.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah pejabat terkait melihat peta kawasan salah satu lokasi calon ibu kota negara saat peninjauan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
"Jadi kita bukan hanya dengan peta-peta google maps, tapi kita bisa lihat, kita bisa tahu titiknya di mana, kilometernya, titik koordinatnya kita tahu semua sehingga itu terbuka," kata Suharso Monoarfa dalam konferensi pers, Selasa (6/7).
Dia menambahkan, keberadaan Satu Peta yang menjadi rujukan bersama, sangat penting untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan. "Target di sini supaya kita punya satu peta yang menjadi basis kebijakan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Program Satu Peta ini merupakan bagian dari Satu Data Indonesia (SDI). Untuk implementasi SDI sendiri, Bappenas berencana membangun pusat data di tiga lokasi terpisah, yakni Jakarta, Batam, serta ibu kota baru.
"Kita akan percepat pembangunan pusat data pemerintah itu, jadi nanti namanya data center. Tempatnya sudah diputuskan tiga lokasi itu," kata Kepala Bappenas itu.