Bappenas Segera Kaji Program Makan Siang Gratis: Tempe Jangan Sampai dari Luar

6 Mei 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menghadiri Musrenbangnas 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (6/5/2024). Foto: Bappenas
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menghadiri Musrenbangnas 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (6/5/2024). Foto: Bappenas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memastikan program makan siang gratis dari pasangan presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan masuk ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
ADVERTISEMENT
"Asta citanya presiden terpilih, dalam hal ini Pak Prabowo tentu dimasukkan, diintegrasikan dengan rencana kerja pemerintah tahun 2025. Kenapa? karena beliau yang akan melaksanakan pekerjaan atau tugas konstitusional untuk melakukan pembangunan pada tahun ke depan," ujar Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Suharso mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mengkaji program makan siang gratis tersebut, dari target hingga nilai gizinya.
"Pertama siapa targetnya. Siapa yang paling pantas mendapatkannya. Yang kedua adalah frekuensinya. Frekuensinya semingggu berapa kali, dua kali kah, tiga kali kah. Itu yang harus dipastikan," ujar Suharso.
"Berapa kalori yang akan kita berikan, berapa persen dari kebutuhan kalori dalam satu hari. Apakah 30 persen, 40 persen, apakah 50 persen," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Suharso mengingatkan agar program makan siang gratis mengutamakan pangan lokal. Dia berharap daerah-daerah di Indonesia menjadi lebih berdaya dengan adanya program makan siang gratis. Sebab, estimasi kebutuhan anggaran untuk mengimplementasikan makan siang dan susu gratis di seluruh Indonesia mencapai lebih dari Rp 400 triliun.
"Pangannya harus yang ada di lokal, jangan sampai beli tempe dari tempat lain, beli tahu dari tempat lain, beli ikan dari tempat lain, tetapi di tempat itu sendiri supaya bisa menumbuhkembangkan daerah," tutur Suharso.