Baru IPO, Saham Perusahaan Produsen Keramik Ini Merosot 25,6 Persen

31 Oktober 2018 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk resmikan IPO di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk resmikan IPO di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan ke 47 di tahun ini yanag melakukan skema Initial Public Overing (IPO). Saat IPO, perusahaan produsen keramik ini melepas 300 juta lembar saham dengan harga Rp 168 per saham.
ADVERTISEMENT
Pada saat diperdagangkan awal, saham CAKK langsung merosot 43 poin atau 25,6 persen menjadi Rp 125 per saham dari harga IPO Rp 168 per saham. Beberapa saat selanjutnya saham perseroan kembali turun 50 poin atau 29,76 persen, harga saham pun turut merosot di level Rp 118.
Sementara itu volume perdagangan saham 26,307 lot senilai Rp 319,54 juta dengan frakuensi perdagangan sebanyak 41kali.
Pada saat bersamaan, CAKK menerbitkan sebanyak 75 juta waran seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari portepel (fortopolio). Adapun harga pelaksanaan waran sebesar Rp 188.
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk resmikan IPO di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk resmikan IPO di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Direktur Utama CAKK Johan Silitonga berharap dengan adanya langkah IPO ini perseroan akan mampu tumbuh secara bertahap kedepannya.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap ke depan perusahaan bisa tumbuh dan berkembang. Kami bertransformasi dari perusahan tertutup dan terbuka yang ke 47," ucapnya saat ditemui di Gedung BEI, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/10).
Dari IPO tersebut, CAKK akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 50,4 miliar. Perseroan akan menggunakan sebesar 38 persen dana hasil IPO untuk melunasi pinjaman bank. Sebesar 20 persen untuk pelunasan dan instalasi mesin. Sekitar 6 persen untuk penyelesaian gedung produksi baru, dan sisanya untuk modal kerja.
Pada Mei 2018, CAKK berhasil meningkatkan penjualan sebesar 17,83 persen menjadi Rp 99,97 miliar. Itu disebabkan adanya peningkatan volume penjualan sebesar 10,12 persen.