Baru Melantai di Bursa Efek, Saham ASPI Kena Auto Reject

17 Februari 2020 10:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan perdana saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk di BEI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan perdana saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk di BEI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Andalan Sakti Primaindo Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Initial Public Offering atau IPO pada Senin (17/2). Perusahaan dengan kode emiten ASPI ini resmi menjadi emiten ke 14 yang melantai di bursa efek pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
ASPI melepas 330 juta lembar saham atau 48 persen dari modal yang disetor. Perusahaan mematok harga penawaran saham Rp 105 per dan akan meraih dana sebanyak Rp 34,65 miliar.
Rencananya, 85 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk penambahan modal kerja ke anak perusahaan yaitu PT Andalan Sakti Nusa dan PT Asia Mentari Properti. Adapun sisanya 15 persen akan dipakai melunasi utang ke pemegang saham perseroan.
Direktur Utama ASPI, Suwandi Notopradono, mengatakan dengan melantai di BEI maka perusahaan akan semakin dipercaya oleh masyarakat.
"Karena dengan ini kami mendapat kepercayaan lebih bagi masyarakat. Mempunyai visi menjadi perusahaan developer di Indonesia memliki nilai lebih kepada pemerintah dan masyarakat," katanya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, perusahaan yang bergerak di bidang properti ini menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menambahkan ASPI akan menjadi emiten ke 14 pada tahun ini dan sekaligus menambah jumlah emiten secara keseluruhan ke 680.
"Tinggal 20 emiten lagi, BEI akan ada 700 perusahaan," katanya.
Bersamaan dengan penawaran umum ini, perusahaan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 110 juta dengan harga pelaksana sebesar Rp 130 per Waran Seri I.
Pencatatan perdana saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk di BEI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dalam pembukaan perdagangan, harga saham ASPI mengalami kenaikan 73 poin atau 69,52 persen menjadi Rp 178 per lembar saham.
Sementara volume transaksi perdagangan 15 lot senilai Rp 302,6 ribu. Adapun frekuensi perdagangan saham sebanyak 4 kali.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, ASPI terkena auto reject. Adapun aturan auto reject berlaku jika harga saham naik atau turun secara drastis dalam rentang waktu tertentu.
Untuk rentang harga saham Rp 50-Rp 200, naik atau turun hingga lebih dari 35 persen dalam sehari. Sementara rentang harga saham Rp 200-Rp 5.000, naik atau turun hingga lebih dari 25 persen dalam sehari. Sedangkan harga saham di atas Rp 5.000, naik atau turun lebih dari 20 persen.
Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan auto rejection harga sebagaimana dimaksud dalam penjelasan di atas.
ADVERTISEMENT