Bawa Aspirasi Petani Tembakau, Ganjar Pranowo Datangi Perusahaan Rokok

26 Agustus 2020 7:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Ganjar Pranowo melihat pembelian tembakau di Gudang PT Gudang Garam di Desa Bulu, Kabupaten Temanggung, Selasa (25/8). Foto: ANTARA/Humas Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Ganjar Pranowo melihat pembelian tembakau di Gudang PT Gudang Garam di Desa Bulu, Kabupaten Temanggung, Selasa (25/8). Foto: ANTARA/Humas Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi perusahaan-perusahaan rokok raksasa yang ada di Temanggung, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan untuk meneruskan aspirasi petani tembakau, yang resah setelah Pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23 persen dan harga jual eceran (HJE) sebesar 35 persen.
ADVERTISEMENT
Petani khawatir, kenaikan cukai dan harga jual rokok membuat perusahaan rokok menekan biaya produksi. Di antaranya dengan mengurangi pembelian tembakau dari para petani. Kekhawatiran tersebut merebak di kalangan petani tembakau yang banyak terdapat di Temanggung.
"Ini menyemangati petani, mudah-mudahan bisa membantu dan membuat ekonomi petani tembakau bergulir saat musim panen ini," kata Ganjar Pranowo usai berkunjung di perusahaan rokok milik PT Djarum dan PT Gudang Garam di Kabupaten Temanggung, Selasa (25/8).
Menurut dia, kepastian pembelian tembakau hasil panen tersebut sangat penting bagi petani, apalagi banyak petani tembakau yang juga terdampak pandemi COVID-19.
"Petani-petani inilah yang harus kita bantu dan bela agar di masa pandemi ini, mereka bisa ditolong. Saya terima kasih karena perusahaan-perusahaan sudah membeli, dan ini membuat napas petani menjadi lebih panjang, cicilannya terbayar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Antara, saat berkunjung di perusahaan rokok PT Djarum Temanggung, Ganjar tidak menemukan proses jual beli sebab pabrik itu baru dibangun dan belum beroperasi secara penuh, namun pihak manajemen berjanji akan membeli tembakau dari petani saat memulai aktivitasnya pada awal pekan depan.
Ilustrasi petani tembakau. Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
"Ini (pabrik) baru Pak, jadi belum beroperasi. Kami baru akan memulai aktivitas untuk membeli tembakau dari petani pada pekan depan," kata Hoegiyono selaku Senior Manager PT Djarum Temanggung.
Biasanya, lanjut dia, PT Djarum juga rutin membeli tembakau dari petani Temanggung dan sekitarnya. Bahkan tiap panen tiba, lebih dari 6.000 ton tembakau petani dibelinya. Sementara itu di PT Gudang Garam, Ganjar Pranowo mendapati ratusan petani dengan truk penuh muatan tembakau, antre untuk menjual hasil kerjanya kepada perusahaan rokok itu.
ADVERTISEMENT
"Pembelian kami setiap musim dari petani cukup tinggi. Tak hanya dari Temanggung, tapi juga dari daerah lain seperti Wonosobo, Kendal, dan lainnya. Biasanya setiap musim panen kami membeli sampai 20.000 ton tembakau dari petani," kata perwakilan PT Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong.
Kendati demikian pada tahun ini, ia mengatakan ada sedikit pengurangan pembelian tembakau akibat dampak pandemi COVID-19, namun jumlahnya tidak terlalu besar.
"Ya memang ada pengurangan tapi sedikit, karena kondisinya saat ini seperti ini. Meski begitu, harga tetap terjamin karena tembakau itu harganya sesuai kualitasnya," ujar Tjin Tjong Giong.