Bayar Tol Enggak Pakai Berhenti di RI Berlaku Mulai 2022, Ruas Mana Dulu?

30 Januari 2021 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes Hungaria dan Roatex menjelaskan Multi Lane Free Flow atau masa depan pembayaran tol di Indonesia.
 Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dubes Hungaria dan Roatex menjelaskan Multi Lane Free Flow atau masa depan pembayaran tol di Indonesia. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR menunjuk perusahaan asal Hungaria, Roatex Ltd sebagai badan usaha pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ditetapkan melalui Surat Penetapan Menteri PUPR Nomor PB.01.01-Mn/132 tertanggal 27 Januari 2021.
Adapun MLFF merupakan kebijakan bayar tol tanpa harus berhenti untuk tapping e-money di gerbang tol. Dengan demikian, harapannya waktu transaksi saat melintasi tol dapat terpangkas.
Lantas, ruas tol mana dulu yang bakal diterapkan MLFF?
Menurut Chief Representative Roatex, Musfihin Dahlan, ditargetkan sebagian besar ruas tol, terutama di Jawa dan Bali sudah menerapkan MLFF.
“Ruasnya nanti tahap pertama yang di-assign Jawa – Bali, tapi mungkin tergantung pada BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol),” bebernya, menjawab pertanyaan kumparan saat ditemui di Queens Head Jakarta, Sabtu (30/1).
Ilustrasi pembayaran tol. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dia menjelaskan, pihaknya hanya bisa mengusulkan terkait ruas tol mana yang bakal diterapkan terlebih dulu MLFF, namun yang bakal menentukan Pemerintah.
ADVERTISEMENT
Meski pihaknya telah mengajukan tol di Jawa – Bali bakal menikmati teknologi bayar tol tanpa menyentuh, namun bisa saja Pemerintah bakal mengutamakan ruas tol di Jabodetabek terlebih dulu.
Musfihin pun menjelaskan, teknologi MLFF yang bakal digunakan Roatex adalah Global Navigation Satelite System (GNSS), yakni teknologi yang dinilai paling mutakhir dan terbuka bagi pengembangan pelayanan jalan lainnya.
Dia menambahkan, teknologi ini ditargetkan dapat mulai diberlakukan di Indonesia pada tahun 2022. Roatex sendiri bakal menjalankan teknologi GNSS di Indonesia selama 10 tahun.
“Nanti Roatex mendapat kompensasi untuk mengoperasikan selama 10 tahun, selanjutnya teknologi ini dikembalikan sebagai asset pemerintah,” pungkasnya.