BBM 1 Harga Jadi Harapan Warga Rote untuk Atasi Kelangkaan Bensin

20 Juli 2019 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Rote Ndao, Sakarias Paulus saat menyaksikan peresmian SPBU penyalur BBM 1 Harga di Pulau Rote. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga Rote Ndao, Sakarias Paulus saat menyaksikan peresmian SPBU penyalur BBM 1 Harga di Pulau Rote. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Wajah Sakarias Paulus tampak semringah saat menghadiri peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) 1 Harga di Desa Edalode, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rode Ndao, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
Warga asli Rote Ndao tersebut juga berulang kali tersenyum ketika melihat beberapa warga setempat mengintip dari kejauhan prosesi upacara itu, sembari sesekali berteriak untuk mengajak agar warga itu mendekat.
“Sini, ini kursi masih kosong. Mendekat saja,” teriaknya di lokasi, Jumat (19/7).
Kegembiraan warga itu tak bisa disembunyikan, pun ekspresi yang ditunjukkan tersebut beralasan. Selama ini, Pulau Rote hanya memiliki 2 SPBU yang terletak di Ba’a, ibu kota daerah yang lokasinya di sisi timur pulau.
Sementara untuk Kecamatan Pantai Baru berada di tengah pulau, setidaknya harus menempuh jarak 35 km untuk memperoleh BBM. Jika membeli bensin eceran, setidaknya uang yang harus dikeluarkan berkisar antara Rp 10.000 – Rp 16.000 untuk seliter Premium.
ADVERTISEMENT
“Kami yang tinggal di Pulau Rote bagian tengah ini sudah biasa dengan harga BBM mahal. Ada SPBU sekarang di sini, harapan kami harganya bisa seperti di pulau-pulau besar lain,” harap Sakarias.
Dia menambahkan, sebenarnya persoalan BBM di Pulau Rote bukan terletak pada harga, melainkan pada pasokan. Menurut Sakarias mulai Desember hingga Maret, cuaca buruk kerap terjadi di Selat Pukuafu, perairan yang menghubungkan Pulau Rote dengan Kupang.
Selama ini, BBM di Pulau Rote dipasok dari Terminal BBM (TBBM) Tenau, Kupang dengan jarak 60 km yang ditempuh sekitar 9 jam karena harus melalui jalur laut. Jika kelangkaan terjadi karena proses distribusi tersendat, harga Premium bisa mencapai Rp 25.000 seliter.
SPBU BBM 1 Harga di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
“Kalau waktu langka, sembako juga susah didapat. Karena kendaraan barang itu sulit mendistribusikan karena tidak ada BBM. Kami senang ada SPBU ini karena pasokan BBM bertambah, semoga kelangkaan sudah tidak perlu terjadi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning, bercerita bahwa daerahnya baru terbentuk di tahun 2002 melalui Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 2002. Kabupaten Rote Ndao terdiri dari 10 kecamatan, 112 desa, 7 kelurahan dengan 132 ribu penduduk.
“Dari tahun 2002, baru ada 2 SPBU yang terbangun. Ada tambahan 1 di Desa Edalode, jadi 3. Ini 2 SPBU yang terbangun dulu berada di Pulau Rote bagian timur, yang 1 sekarang ini di bagian tengah. Kami berharap Pulau Rote bagian barat juga dibangun SPBU,” pinta Paulina.
General Manager Marketing Operation Region (MOR) V Pertamina, Werry Prayogi, mengungkapkan serapan BBM rata-rata di 2 SPBU di Pulau Rote eksisting sekitar 16 ribu liter. Adanya tambahan SPBU di Rote bagian tengah menambah kapasitas 30 ribu liter.
ADVERTISEMENT
“Rencananya kami akan membangun 1 lagi di Rote Barat tahun depan. Iya (sesuai keinginan Bupati), agar penyaluran merata,” tegasnya.
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, menyebut BBM 1 Harga merupakan program pemerintah agar masyarakat di daerah pelosok bisa menikmati harga BBM sama seperti di pulau besar.
Petugas SPBU BBM 1 Harga di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dalam kurun waktu 2016-2019, pemerintah menargetkan 170 SPBU penyalur BBM 1 Harga terbangun, rinciannya 160 SPBU dibangun Pertamina dan 10 SPBU dibangun AKR Corporindo. Rencananya pada 2020-2024, program BBM 1 Harga dilanjutkan dengan target yang lebih tinggi.
“Ini yang pertama target kita 170 SPBU di 2019. Target 5 tahun ke depan bisa menjadi 500 SPBU,” pungkas Djoko.