BBM Premium Mau Dihapus di 2021, Berapa Konsumsinya di Jawa, Madura, dan Bali?

15 November 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
BBM Premium yang masuk dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) bakal dihapus pada 1 Januari 2021. Adapun lokasi pertama yang bakal menerapkan kebijakan ini di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
ADVERTISEMENT
Konsumsi BBM Premium yang memiliki oktan atau RON 88 ini akan digantikan dengan BBM Pertalite yang memiliki RON 91. Lantas berapa konsumsi BBM Premium saat ini?
Mengutip data dalam situs Pertamina, Minggu (15/11), pemerintah memberikan kuota BBM Premium sebanyak 11 juta kilo liter (KL) untuk tahun ini. Hingga 30 September 2020, realisasi konsumsinya mencapai 7,17 juta KL atau 54 persen dari kuota yang ditetapkan.
Dari realisasi tersebut, khusus untuk Provinsi DKI Jakarta mendapatkan kuota 546.460 KL dan realisasinya mencapai 339.831 KL per 30 September 2020. Provinsi Banten tercatat mendapatkan kuota 359.639 KL dan realisasi 232.229 KL. Provinsi Jawa Barat mendapatkan kuota 841.566 KL dan realisasinya 618.354 KL.
Total kuota BBM Premium di MOR III yang mencakup Jakarta, Banten, dan Jawa Barat mencapai 1.747.665 KL. Sedangkan realisasinya per sembilan bulan pertama mencapai 1.190.414 KL.
ADVERTISEMENT
Provinsi lain yang masuk Jamali adalah yakni Jawa Tengah mendapatkan kuota 447.015 KL dan realisasinya hingga 30 September sebesar 368.726 KL. Provinsi Yogyakarta mendapatkan kuota 113.458 KL dan realisasinya 37.274 KL. Total kuota di MOR IV mencapai 560.473 dan realisasinya 406.000 KL.
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
Selanjutnya, di Provinsi Jawa Timur (termasuk Madura) kuota BBM Premium sebanyak 1.444.315 KL dan realisasinya 939.032 KL pada September 2020. Sedangkan di Provinsi Bali kuotanya 302.383 KL dan realisasinya 139.218 KL.
Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari, mengatakan konsumsi BBM Premium memang terus mengalami penurunan secara tahunan. Mereka rata-rata beralih ke Pertalite dan Pertamax.
"Secara umum konsumsi Premium atau RON 88 dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Artinya animo masyarakat terhadap BBM dengan RON yang lebih tinggi sudah semakin baik. Secara data, saat ini konsumsi RON 88 di Jamali kurang dari 14 persen dari total penggunaan gasoline," ujarnya.
ADVERTISEMENT