BCA Cetak Laba Bersih Rp 14,5 Triliun Sepanjang Semester I

22 Juli 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ATM BCA di Pondok Indah Mall 2, Senin (15/6). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ATM BCA di Pondok Indah Mall 2, Senin (15/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 14,5 triliun di sepanjang semester I 2021. Laba tersebut tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 18,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan masih bisanya perseroan mencatatkan laba karena pada tahun lalu ada koreksi yang cukup tinggi mengingat baru merebaknya pandemi COVID-19.
Dengan berbagai upaya penyesuaian terutama digitalisasi, perusahaan bisa memperbaiki kinerja di periode selanjutnya. Langkah ini kemudian mulai terlihat di akhir-akhir kuartal 2020 hingga berlanjut sepanjang tahun 2021 yang sudah berjalan.
"April sampai Mei 2020 kita tidak siap dan merasakan semua bisnis drop, baik perbankan termasuk BCA dan juga masyarakat. Sehingga kuartal kedua profitabilitas turun," ujar Jahja dalam virtual conference, Kamis (22/7).
com-Tampilan BCA Mobile. Foto: Shutterstock
Selama semester I tahun ini, BCA berhasil membukukan total kredit di angka Rp 593 triliun. Kenaikan ini terutama didorong oleh segmentasi korporasi yang naik 1 persen menjadi Rp 260 triliun, serta KPR yang terkerek 2,9 persen menjadi Rp 93,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Bunga bersih mengalami pertumbuhan sebesar 3,8 persen secara year on year (yoy) atau tahun ke tahun. Adapun pendapatan tercatat mencapai Rp 38,5 triliun, angka ini naik 2,4 persen dari periode tahun lalu.
Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan, di mana deposito berjangka tercatat Rp 198 triliun atau tumbuh 6,8 persen. Selain itu, dana murah juga turut naik sebesar 21 persen menjadi Rp 697 triliun.
"Dana pihak ketiga ini tumbuh 17,5 persen menjadi Rp 895 triliun. Total aset naik 15,8 persen yoy menjadi Rp 1.129 triliun per akhir Juni 2021," pungkas Jahja.