news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BCA Masih Cermati Dampak Virus Corona ke Proyeksi Ekonomi

23 Februari 2020 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) belum mau berbicara banyak mengenai rencana atau proyeksi perekonomian di tahun 2020. Executive Vice President Secretariat dan Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengungkapkan, pihaknya masih mencermati kondisi yang ada.
ADVERTISEMENT
Kondisi yang dimaksud Hera adalah termasuk belum redanya virus corona di China.
“BCA kita pasti akan mencermati bagaimana dampak virus corona kemudian pertumbuhan ekonomi baik global maupun nasional sehingga kita akan mempelajari seperti apa kemungkinan langkah-langkah yang akan dilakukan BCA ke depan,” kata Hera di ICE BSD, Tangerang, Minggu (23/2).
Hera memastikan pihaknya tidak mau salah mengambil langkah atau kebijakan. Sehingga segala perkembangan baik di Indonesia maupun di dunia harus menjadi perhatian mendalam.
“Kita harus juga memperhatikan kondisi market domestik. Karena kita kan bisnis besar harus benar-benar seperti apa komitmen kita akan memberikan respons, termasuk BI menurunkan suku bunga acuan,” ujar Hera.
Harus diakui virus corona memang mempengaruhi perekonomian dunia. Virus corona bahkan dinilai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani memiliki dampak ekonomi yang lebih besar dibandingkan perang dagang Amerika Serikat-China.
Petugas medis berjalan di dekat pasien dengan gelaja virus corona atau COVID-19 yang beristirahat di rumah sakit darurat stadion olahraga Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/STR
Sri Mulyani menyampaikan hal itu dalam sebuah pernyataan yang ia unggah di sosial media usai pertemuan G20 di Riyadh, Arab Saudi kemarin. Ia bilang, imbas virus corona menghantam berbagai lini ekonomi seperti industri hingga pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Penyebaran Covid-19 diyakini akan mempunyai dampak ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan ketegangan perdagangan global karena dampak Covid-19 menghantam berbagai lini ekonomi, baik dari sisi industri, perdagangan, investasi dan pariwisata," tulis Sri Mulyani di akun Instagram-nya yang dikutip kumparan, Minggu (23/2).
Pernyataan Sri Mulyani itu tampaknya tak berlebihan. Ekonom sekaligus Mantan Keuangan di periode Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri pun senada soal imbas virus corona itu berkaca dari kasus SARS 2003. Meski ia belum bisa memastikan angka pasti dampaknya bagi ekonomi.
"Tentu terlalu awal untuk memastikan angkanya, karena kita belum tahu berapa lama dan bagaimana akhirnya. Namun kita bisa belajar dari kasus SARS 2003," ujar Chatib Basri kepada kumparan.
ADVERTISEMENT