BCA Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di 2020

18 Oktober 2019 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Forum Kafe BCA bertema Economy Outlook 2020 di Menara BCA, Jakarta, Jumat (19/10/2019). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Forum Kafe BCA bertema Economy Outlook 2020 di Menara BCA, Jakarta, Jumat (19/10/2019). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memprediksi pertumbuhan ekonomi RI berada di kisaran 5,0-5,2 persen pada tahun 2020 mendatang. Adapun, neraca transaksi berjalan (current account deficit) berada di level 2,0-2,5 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, perekonomian Indonesia akan stabil di kisaran 5 persen dengan konsumsi domestik masih menjadi penopang signifikan yaitu selain kontribusi dari belanja pemerintah, ekspor, dan investasi.
“Kita sangat kuat di sisi konsumsi domestik sebesar 56 persen,” ujar David di Forum Kafe BCA bertema Economy Outlook 2020 di Menara BCA, Jakarta, Jumat (19/10).
David menambahkan, kekuatan yang dimiliki Indonesia itu juga berdampak pada daya tahan atas pengaruh eksternal. Misalnya saja, isu resesi ekonomi global yang pihaknya yakini RI masih akan kuat.
“Bisa dilihat tahun 2008 bukan hanya melambat atau resesi global, tapi kita bisa tumbuh 4,6 persen. Tapi harus kita lihat kebijakan antisipatif,” tuturnya.
Forum Kafe BCA bertema Economy Outlook 2020 di Menara BCA, Jakarta, Jumat (19/10/2019). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Selain itu, David menyebutkan berbagai upaya kebijakan moneter dan fiskal yang kini dijalankan pemerintah juga cukup suportif. Terlebih, suku bunga global yang makin longgar.
ADVERTISEMENT
“Meskipun risiko makro dari pembalikan outflow (arus modal) masih perlu diwaspadai,” kata dia.
Kepala Kajian Makro LPEM UI, Febrio Nathan Kacaribu menambahkan, pertumbuhan ekonomi RI ke depan juga tak bisa dilepaskan dari pesatnya ekonomi digital.
Riset yang dirilis Google, Temasek, dan Bain menyatakan Indonesia berkontribusi USD 40 miliar dari total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara yang diproyeksikan menembus USD 100 miliar pada 2019.
Nilai ekonomi tersebut, berasal dari lima sektor ekonomi berbasis internet yaitu e-commerce, media daring, ride-hailing, wisata atau travel, dan layanan finansial. Bahkan, pada 2025, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan bakal bertumbuh USD 133 miliar.
“Ekonomi digital jadi penopang, potensinya besar," tandasnya.