news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beda dengan Bank Indonesia, OJK Sebut Bunga Kredit Sudah Turun

25 Februari 2021 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki pandangan yang berbeda dengan Bank Indonesia (BI) terhadap bunga kredit perbankan. Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa kali menyentil bank karena lama merespons penurunan suku bunga acuan bank sentral yang sudah sangat rendah, yakni 3,5 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan bunga kredit saat ini sudah turun. Namun dia mengatakan, kecepatan penurunan bunga kredit tiap bank berbeda.
“Soal suku bunga, sudah mulai turun di beberapa bank kredit modal kerja, sudah single digit,” ujar Wimboh dalam webinar Economic Outlook 2021, Kamis (25/2).
“Kami sampaikan percepatan, terutama kredit konsumsi, kredit untuk bank secara khusus, operasinya ritel, memang belum bisa melakukan percepatan yang sama dengan bank-bank besar,” lanjutnya.
Menurut Wimboh, perbankan saat ini juga melakukan restrukturisasi kredit debitur, totalnya mencapai Rp 971 triliun atau 18 persen dari total kredit. Sementara pembayaran bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) nasabah tetap berjalan.
“Sedangkan DPK sumber dana masyarakat itu bunganya harus dibayar, sehingga ini trade off, bagaimana bank bisa adjust dengan baik,” jelasnya.
Seorang Petugas Teller PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang menghitung uang kertas di Kantor Cabang Harmoni, Jakarta, Senin (18/5). Foto: Dok. BTN
Namun demikian, OJK memastikan akan tetap menjaga stabilitas perbankan. Sehingga tarik kepentingan atau trade off tersebut bisa teratasi.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai trade off penurunan suku bunga, tapi buat masalah individu bank. Ini kita jaga betul,” kata Wimboh.
Bank Indonesia (BI) hingga saat ini tercatat telah menurunkan suku bunga acuan 225 basis poin (bps). Sementara itu, suku bunga deposito bank baru turun 181 bps menjadi di kisaran 4,27 persen, sedangkan suku bunga kredit turun 83 bps menjadi sekitar 9,7 persen.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung menduga, perbankan ingin mengambil keuntungan di tengah tren penurunan suku bunga acuan.
Sebab, selisih antara tingkat suku bunga acuan BI dengan tingkat suku bunga kredit dinilai terlampau besar. Padahal penurunan suku bunga deposito juga lebih cepat ketimbang suku bunga kredit.
"Tapi bunga kredit masih sangat rigid. Ini juga kalau data jangka panjang ini keliatan spreadnya sangat meningkat. Ini justru mengalami pelebaran. Artinya bank-bank mencoba mendapatkan keuntungan yang lebih di saat seperti ini," ujar Juda dalam diskusi virtual, Senin (22/2).
ADVERTISEMENT