news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beda dengan OECD, Darmin Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen Tahun Ini

11 Maret 2019 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri) menyampaikan keterangan usai rapat koordinasi tentang kelapa sawit dan keanekaragaman hayati di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Senin (4/2). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri) menyampaikan keterangan usai rapat koordinasi tentang kelapa sawit dan keanekaragaman hayati di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Senin (4/2). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tetap sesuai proyeksi dalam APBN 2019 sebesar 5,3 persen. Meskipun Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan ekonomi global mengalami penurunan menjadi 3,3 persen di 2019.
ADVERTISEMENT
Adapun OECD memproyeksikan ekonomi Indonesia tetap sebesar 5,2 persen di tahun ini dan 5,1 persen di 2020.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan pemangkasan pertumbuhan ekonomi global yang dilakukan OECD tak akan mempengaruhi perekonomian domestik secara keseluruhan. Menurutnya, Indonesia saat ini tengah membangun infrastruktur yang menjadi salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi setelah konsumsi rumah tangga.
"Masih (5,3 persen). Ekonomi kita kan pertumbuhannya itu masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan proyek infrastruktur infrastruktur yang sudah mulai, ya akan jalan aja terus. Beda dengan kalau belum ada investasinya, boleh jadi terpengaruh," ujar Darmin di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (11/3).
Namun mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu mengakui, akibat perang dagang antara AS dan China berpengaruh terhadap kondisi ekspor Indonesia. Sebab, kedua negara tersebut merupakan negara utama tujuan ekspor Indonesia.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
"Dua-duanya (AS dan China) sedang mengalami perlambatan karena perang dagang, dampaknya ke kita di ekspor. Ke pertumbuhan tidak banyak pengaruhnya," jelasnya.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2019 dan tahun 2020. Sengketa perdagangan dan ketidakpastian Brexit turut berdampak pada perekonomian dan bisnis dunia.
Mengutip laporan OECD, Senin (11/3), organisasi yang berbasis di Paris itu memperkirakan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 3,3 persen pada 2019 dan 3,4 persen pada 2020.
Proyeksi tersebut lebih rendah dari proyeksi yang dirilis OECD November tahun lalu, yang memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,5 persen di tahun 2019 dan 3,5 persen pada tahun 2020.
Sementara Indonesia, OECD memperkirakan ekonomi global tetap menjadi 5,2 persen dan 5,1 persen di tahun ini dan tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Organisasi yang berbasis di Paris itu menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat. Selain itu, proyek infrastruktur yang tengah berlangsung juga mendukung pertumbuhan investasi.
Namun demikian, kondisi ekspor Indonesia masih menjadi perhatian OECD. Hal ini karena melambatnya permintaan dari global, khsusunya di Asia.