BEI Bantah Emiten Kecil Selalu IPO: 2 Perusahaan Lighthouse di Pipeline

3 Juli 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) membantah perusahaan yang asetnya kecil didorong untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO. Sebagian besar calon emiten yang antre di pipeline memiliki aset skala menengah.
ADVERTISEMENT
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, melaporkan terdapat 2 calon perusahaan mercusuar atau lighthouse di dalam pipeline IPO. Satu perusahaan masuk kategori lighthouse berasal dari sektor rekreasi dan fasilitas olahraga (recreational & sport facilities), dan satu lighthouse company menyampaikan akan meng-update dokumennya (real estate).
“Enggak (nunggu perusahaan aset kecil). Upaya dari Bursa ke semua sisi, saya sampaikan kemarin ke BUMN dan perusahaan besar,” kata Nyoman saat ditemui di Gedung BEI, Rabu (3/7).
“Kami membuka diri tidak hanya melihat perusahaan kecil, menengah, besar, semuanya termasuk BUMN. Jadi masalah mereka masuk ke pasar, mereka sebetulnya yang menentukan,” tambahnya.
BEI optimistis jumlah perusahaan tercatat yang masuk kategori lighthouse bertumbuh seiring meningkatnya minat perusahaan-perusahaan berbagai sektor untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan dan kerja sama.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjawab pertanyaan wartawan di Gedung BEI, Rabu (3/7/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Untuk pelaksanaan program persiapan untuk IPO dengan asosiasi, perbankan dan institusi prominent lain dalam bentuk ‘Road to IPO’,” kata Nyoman.
ADVERTISEMENT
Hingga 25 Juni 2024, pipeline perusahaan IPO terdiri dari 6 perusahaan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar), perusahaan aset skala menengah (antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar), dan 8 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar).
Nyoman menuturkan, BEI senantiasa mendorong perusahaan yang memiliki rencana IPO dan menjadi perusahaan tercatat untuk tumbuh bersama pasar modal Indonesia, baik dari sektor teknologi maupun sektor lainnya.