BEI Komentari Rencana Stock Split Saham Unilever

7 Oktober 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Grha Unilever BSD Foto: Dok. Unilever Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
com-Grha Unilever BSD Foto: Dok. Unilever Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan rencana stock split atau perubahan nominal saham. Perseroan mengusulkan rencana stock split tersebut pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada Rabu 20 November 2019 di Graha Unilever, BSD, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono W. Widodo mengatakan, keputusan stock split saham sepenuhnya merupakan kewenangan perusahaan.
Dalam melakukan stock split, menurut Laksono perusahaan menginginkan sahamnya diperdagangkan secara lebih luas oleh publik. Dengan demikian keputusan untuk menentukan harga per lembar saham pun sepenuhnya kewenangan Unilever.
"Kalau harganya gede banget 1 lotnya saja sudah ngap, keuntungan secara langsung sih enggak ada. Tapi mereka ingin sahamnya dimiliki publik lebih merata," katanya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (7/10).
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: ANTARA FOTO
Ia menekankan BEI hanya bisa bersifat mengimbau kepada perseroan dengan harga saham tinggi untuk melakukan stock split.
"Ya kita bisa mengimbau tapi tergantung dari perusahaan tersebut, mereka kalau mau ya silakan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi saham RTI, saham UNVR hari ini (7/10) ditutup pada posisi Rp 45.425 per lembar. Sementara harga saham UNVR sempat tinggi Rp 46.500 per lembar saham pada 1 Oktober. Bila dilakukan stock split, saham Unilever bisa menjadi lebih murah dan investor ritel bisa menjangkaunya.
kumparan telah mencoba menghubungi Direktur dan Sekretaris Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso untuk mengkonfirmasi rencana stock split. Namun yang bersangkutan belum merespons melalui pesan tertulis maupun melalui panggilan ponsel hingga berita ini ditulis.