BEI: Pilpres dan Pileg Tak Akan Ganggu Pasar Modal

10 April 2019 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif atau Pileg tak akan mengganggu kinerja pasar modal. Malahan, setiap Pemilu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menunjukkan tren kenaikan.
ADVERTISEMENT
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, investor tak perlu mengkhawatirkan Pemilu. Sebab sejak 2001 hingga saat ini, Pemilu selalu membuat pertumbuhan IHSG melesat.
"Di pemilu sebelumnya, bisa dilihat di tiga periode terakhir pada 2004, 2009, 2014 itu malah indeks kita naik," kata Nyoman di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (10/4).
Pada 2004, dia menjabarkan, IHSG saat Pemilu justru naik 45 persen, lalu di 2009 menguat lebih tinggi, yaitu 87 persen. Sementara pada saat Pilpres 2014, IHSG juga tercatat naik 22 persen.
Namun di tahun lalu, Nyoman menuturkan, IHSG memang sempat tertekan. Namun menurutnya hal itu bukan akibat Pilkada serentak di tahun lalu, tapi lebih pada kondisi global akibat perang dagang dan kebijakan moneter Bank Sentral AS.
Seorang pria mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
"Kita pernah turun enggak? Pernah di 2018, tapi ini bukan karena Pemilu, tapi karena kondisi global," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun lalu, total ada 57 perusahaan yang melantai di bursa saham untuk pertama kalinya. Angka ini tertinggi di ASEAN.
"Pasar modal sedang bertumbuh, tahun politik hal yang biasa karena itu pesta demokrasi. Kita harapkan kesempatan ini bisa untuk saling sharing guna mengajak bapak ibu masuk ke capital market ekosistem. Jangan menunggu besar untuk go public," jelasnya.