BEI Proyeksi Pasar Modal Tetap Semarak di Tahun Politik

29 Desember 2023 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, memproyeksi perdagangan di bursa saham di Tanah Air akan tetap semarak di tahun politik.
ADVERTISEMENT
Iman mengatakan terdapat beberapa sektor yang unggul di tahun politik, yakni sektor konsumsi, komunikasi, dan perbankan.
"Di tahun politik ini akan ada peningkatan kinerja dari emiten yang tumbuh positif terutama di sektor konsumsi, komunikasi, dan sektor perbankan. Hal ini karena peningkatan konsumsi, yang didorong oleh pengeluaran dari para capres, maupun calon anggota DPR maupun MPR," kata Iman di Kantor BEI, Jumat (29/12).
Menurut Iman, secara historis kinerja pasar saham RI selalu moncer meski menghadapi tahun pemilu. Bahkan, pada 28 November 2023 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.303,89 atau meningkat 6,62 persen dari penutupan perdagangan tahun 2022.
"Kalau kita bicara transaksi perdagangan semuanya net buy positif," katanya.
Direktur Utama BEI Iman Rachman di kantornya, Jumat (29/12/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Di sisi lain, Iman mengungkapkan BEI memiliki tiga fokus utama dalam menghadapi tahun 2024. Antara lain, Market Deepening, Investor Protection, dan Regional Synergy and Connectivity.
ADVERTISEMENT
Fokus ini bertujuan untuk menumbuhkan sejumlah produk dan layanan yang kredibel bagi seluruh stakeholders dengan didukung pemanfaatan teknologi terkini, serta mampu melindungi kepentingan investor pasar modal.
Pada tahun 2024, BEI dengan dukungan seluruh stakeholders di pasar modal optimis dapat mencapai target yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, seperti peningkatan likuiditas perdagangan sebesar Rp 12,25 triliun, 230 pencatatan efek baru, dan penambahan 2 juta investor baru.
"Selain itu pada tahun 2024 rencananya akan diluncurkan pula Single Stock Futures, dan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) Repo," tutur Iman.